Beauty, beberapa ibu hamil dipercaya akan mudah mengalami kondisi preeklampsia yaitu komplikasi pada kehamilan yang bisa berakibat fatal baik bagi ibu maupun janin di dalam kandungan. Gejala yang paling sering dirasakan oleh para ibu hamil adalah tekanan darah tinggi meskipun sang ibu enggak memiliki riwayat kesehatan hipertensi.

Kondisi preeklampsia biasanya terjadi pada usia kandungan 20 minggu pada wanita yang memiliki tekanan darah normal. Beberapa kasus menyatakan bahwa enggak ada gejala khusus yang memberikan tanda bahwa ibu hamil sedang mengalami komplikasi.

Menurut salah satu dokter penyakit dalam mengatakan bahwa preeclampsia hanya bisa terjadi ketika wanita sedang dalam kondisi hamil kemudian dia juga mengatakan bahwa preeklampsia bukan merupakan penyakit darah tinggi atau hipertensi.

"Kalau kita berbicara apakah hipertensi sama dengan preeklampsia? Tentu tidak, karena hipertensi adalah bagian dari preeklampsia. Dan kenapa bisa terjadi preeklampsia? Ada banyak faktornya," tutur Rudy.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan wanita hamil mengalami preeklampsia antara lain gangguan pada metabolisme saraf umum seperti obesitas, hormonal dan juga genetik.

"Gangguan obesitas biasanya lebih tinggi berisiko mengalami preeklampsia, lalu ada hormonal. Saat hamil kan terjadi perubahan hormon pada tubuhnya maupun terjadi interaksi hormon dengan si janinnya," ucap Rudy.

"Ada beberapa kondisi tertentu yang meningkatkan risiko preeklampsia seperti kondisi genetiknya, kalau lebih parah lagi nanti jadi eklampsia," jelasnya.

Ada cara untuk mengurangi terjadinya preeklampsia untuk ibu hamil seperti menerapkan pola hidup sehat, menjaga asupan makanan serta rutin memeriksakan kehamilan.

Baca Juga: Duh, Moms Anak Obesitas Rentan Alami Mikropenis Loh, Jangan Dibiarkan Ya!

Baca Juga: Gak Mau Kan Mengalami Obesitas Moms? Ini 5 Tips Diet Sehat yang Harus Kamu Lakukan, Cuss Kepoin!