Ibu Hamil. (Unsplash/freestocks.org)
Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain, paling sering pada hati dan ginjal. Kondisi ini biasanya terjadi peningkatan tekanan darah dan pembengkakan, kebanyakan di wajah, tangan, dan kaki.
Preeklamsia merupakan kondisi paling umum yang terjadi selama kehamilan. Biasanya berkembang selama trimester ketiga dan mempengaruhi sekitar 1 dari 20 kehamilan.
Jika tak diobati, preeklamsia dapat berkembang menjadi kompilasi serius yang membahayakan ibu dan bayi. Dalam tingkat lanjut, preeklamsia akan meningkat jadi eklamsia di mana ibu dapat mengalami kejang, koma, dan bahkan bisa meninggal dunia.
Preeklamsia kadang berkembang tanpa gejala apa pun. Tekanan darah tinggi dapat berkembang secara lambat, atau mungkin timbul tiba-tiba. Untuk itu, penting memantau tekanan darah selama kehamilan karena tanda pertama preeklampsia umumnya adalah kenaikan tekanan darah. Selain pembengkakan (juga disebut edema), protein dalam urin, dan tekanan darah tinggi, gejala preeklampsia meliputi:
Beberapa ibu hamil dengan preeklampsia tidak memiliki gejala apa pun, jadi penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan tekanan darah dan tes urin secara teratur.
Penyebab pasti preeklampsia melibatkan beberapa faktor. Para ahli percaya bahwa preeklamsia disebabkan oleh kelainan pada perkembangan plasenta. Di awal kehamilan, pembuluh darah baru berkembang dan berevolusi untuk secara efisien mengirim darah ke plasenta. Pada wanita dengan preeklampsia, pembuluh darah ini tampaknya tidak berkembang atau berfungsi dengan baik. Mereka lebih sempit dari pembuluh darah normal dan bereaksi secara berbeda terhadap pensinyalan hormon, yang membatasi jumlah darah yang dapat mengalir melaluinya. Penyebab perkembangan abnormal ini dapat meliputi:
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.