Menu

Catat! WHO Sebut Gangguan Indera Penciuman Jadi Gejala Virus Corona

10 Agustus 2020 12:00 WIB
Catat! WHO Sebut Gangguan Indera Penciuman Jadi Gejala Virus Corona

Ilustrasi gangguan indera penciuman. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Beberapa waktu belakangan sudah berhembus kabar bahwa beberapa pasien corona mengalami gejala hilangnya indera penciuman atau anosmia. Beberapa studi menunjukkan anosmia sebenarnya bisa menjadi cara yang lebih baik untuk memprediksi apakah seseorang terinfeksi virus corona dibandingkan dengan gejala umum lain, seperti demam dan batuk.

Untuk itu, pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menambahkan hilangnya indera penciuman sebagai salah satu gejala infeksi corona serius, selain alami sakit tenggorokan, konjungtivis (mata merah), ruam kulit, hingga jari tangan atau kaki yang berubah warna.

Biasanya pasien corona yang mengalami gejala serius karena sudah lanjut usia ataupun memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes, jantung, serta hipertensi.

"Orang yang berusia di atas 60 tahun, dan orang yang memiliki kondisi medis yang mendasari seperti diabetes, penyakit jantung, penyakit pernapasan, atau hipertensi termasuk di antara mereka yang berisiko lebih besar terkena penyakit parah atau kritis jika terinfeksi virus," tulis WHO dikutip dari laman resminya (10/8/2020)

Untuk itu, penting melakukan protokol kesehatan demi mencegah terinfeksi virus corona, seperti melakukan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, hindari menyentuh wajah, hindari kerumunan, dan tetap jaga jarak.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.