Ilustrasi seorang wanita yang sedang berharap (Unsplash/Anton Darius)
Kamu pasti merasa bingung kenapa seseorang yang mempunyai mental illness bakal merasa lebih cepat lelah, bahkan ini jadi pertanyaan juga untuk penderitanya. Kenyataannya, hidup dengan penyakit mental memang melelahkan banget, ini bukan keluhan penderita atau rasa pesimis mereka, ini adalah kenyataan bagi mereka.
Dilansir dari Healtline, seseorang dengan penyakit mental harus berjuang melawan rasa lelahnya setiap hari dan kamu yang nggak menderita penyakit ini pasti akan merasa ini terlalu berlebihan. Padahal, berjuang supaya tetap bertahan hidup tanpa dukungan siapapun sudah pencapaian luar biasa, lho.
Nah, untuk itu supaya kamu nggak salah paham dan menganggap ini terlalu berlebihan, berikut beberapa alasan hidup dengan penyakit mental bisa membuat orang merasa sangat lelah.
Penderita mental illness sering merasa dirinya harus baik-baik saja meskipun lagi sedih atau terpuruk. Bahkan ketika mereka nggak bisa mengontrol emosinya, mereka bakal tetap berusaha dan inilah yang membuat mereka lelah banget.
Emosional yang sering nggak stabil membuat mereka kelelahan karena dengan sadar mereka harus hidup berdampingan dengan penyakit mentalnya. Nggak heran kalau mereka merasa lelah banget.
Pikiran dan hati sering nggak sinkron, kebayang nggak gimana tiap harinya mereka melawan hati mereka dan perang tiap saat dengan pikiran mereka? Hal ini bikin mereka nggak bisa nggak cape sama sekali. Bahkan ketika mau tidur pun mereka harus bertempur dengan pikirannya supaya berhenti untuk berpikir yang nggak-nggak, atau overthinking.
Kalau sudah kambuh, keadaan mereka jadi parah banget. Lebih dari biasanya dan mereka harus menahan kekambuhannya itu. Kalau kambuh saja sudah melelahkan banget, apalagi menahannya supaya nggak kambuh dulu? Paham kan, Beauty?
Saat terpuruk, orang-orang berharap mereka yang ada di sekitarnya mau peduli. Tapi kenyataannya banyak penderita yang merasa nggak ada orang yang peduli dengan mereka ataupun dengan penderita mental illness. Makanya, tenaga mereka bakal kekuras habis sama pikiran ini.
Beberapa orang nggak akan percaya dan justru menuduh penderita penyakit mental ini cuma cari perhatian dan perbuatannya adalah drama semata. Akhirnya penderita membuat dirinya kelelahan karena harus membuktikan bagaimana penyakit mental ini membuatnya menderita, ditambah dengan ketidakpedulian orang-orang di sekitarnya.
Overthinking adalah keseharian mereka, saat bermimpi saja penderita penyakit mental masih bermimpi dengan masalah-masalah mereka dan sangkut pautnya semua kejadian yang mereka alami. Ditambah pagi harinya mereka mengingat dan menjadikan itu sebagai penderitaan di awal hari. Otak selalu lembur, selalu berpikir, hati selalu merasakan sesuatu, sensitif dan banyak hal ini tentu bikin mereka makin kelelahan.
Terkahir adalah perjuangan mereka untuk bertahan hidup seperti orang normal dengan perubahan suasan hatinya. Bahkan bisa setiap saat mereka coba mengontrol suasana hatinya ini, berjuang untuk hal ini.
Jadi, mau sampai kapan kita semua tutup mata melihat keadaan mental illness sebagai tren belaka, bukan bentuk kemanusiaan?
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.