Pandemi virus corona masih terus berlangsung. Namun, di sisi lain beberapa aktivitas sudah mulai kembali dibuka, seperti aktivitas perkantoran. Demi mencegah penularan virus corona, penting untuk melakukan protokol kesehatan. Salah satunya adalah penggunaan masker

Masker diketahui dapat melindungi orang lain dari paparan virus corona. Tak hanya itu, masker juga dapat melindungi penggunanya agar tak mengalami gejala akut akibat infeksi virus corona. Dari sekian banyak jenis masker, ternyata ada beberapa jenis masker yang sebaiknya tak digunakan di tengah pandemi karena tak efektif melindungi tubuh dari infeksi COVID-19.

Sekelompok peneliti di Duke University menciptakan teknik sederhana untuk menganalisis keefektifan berbagai jenis masker yang telah menjadi komponen penting dalam menghentikan penyebaran virus.

Dalam studi yang dipublikasikan, para peneliti dari departemen fisika Duke mendemonstrasikan penggunaan metode sederhana yang menggunakan sinar laser dan ponsel untuk mengevaluasi efisiensi masker dengan mempelajari transmisi tetesan (droplets) pernapasan selama mengobrol.

Hasilnya para peneliti menemukan bahwa beberapa jenis masker tidak berguna untuk menghentikan penyebaran virus.
Masker yang paling efektif untuk digunakan adalah N95, selain itu diposisi kedua ada masker bedah tiga lapis dan masker kain buatan rumahan.

Masker buff yang biasa digunakan oleh pengendara motor dan masker berbahan rajutan paling tidak efektif untuk digunakan karena bahan tersebut tampaknya memecah tetesan (droplets) menjadi partikel yang lebih kecil sehingga lebih mudah menyebar di udara.

"Kami ingin menekankan bahwa kami benar-benar menyarankan orang untuk memakai masker, tapi kami ingin mereka memakai masker yang benar-benar berfungsi," tegasnya.