Ilustrasi pikun. (Freepik/stockking)
Memasuki Hari Raya Idulfitri, umumnya kita akan menikmati berbagai hidangan lebaran yang telah disajikan. Rupanya, hal tersebut bisa menjadi ancaman bagi kondisi kesehatan jika tidak diperhatikan dengan baik.
Adapun makanan yang biasa dinikmati mulai dari makanan manis hingga menu gurih bersantan dengan lemak. Tentunya, berbagai jenis makanan tersebut berpotensi menjadi bumerang jika tidak diatur selama Lebaran. Apa saja kondisi kesehatan yang wajib diwaspadai setelah lebaran?
Kue-kue lebaran yang manis dan mengandung gula boleh dikonsumsi, asal tidak berlebihan, sebab berpotensi meningkatkan gula darah.
Mengonsumsi secara berlebih makanan yang tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dan lemak darah. Maka, jangan kalap begitu melihat makanan yang serba santan, daging, gorengan dan hidangan-hidangan creamy, ya!
Hati-hati dengan menu berisi daging jeroan dan yang berisi kaldu gurih, apalagi dengan tambahan emping. Makan secukupnya dan jangan berlebihan
Meja makan hampir bisa dipastikan penuh dengan menu-menu Lebaran yang membuat air liur menetes, apalagi bila yang disajikan adalah makanan khas yang hanya dimasak setahun sekali. Maka tak heran bila ada orang yang makan dalam jumlah berlebihan.
Apalagi bila dalam hidangan yang disantap jumlah seratnya tidak mumpuni, kamu harus berhati-hati agar tidak kena gangguan pencernaan.
Selama puasa, seseorang punya waktu makan yang teratur, hanya bisa makan selepas matahari terbenam dan sebelum azan Subuh berkumandang. Namun, setelah Idulfitri tiba, ada baiknya untuk menjaga pola makan teratur agar berat badan tidak semakin meningkat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: