Gairah seks bisa muncul kapan saja, bahkan dalam waktu yang kadang gak diduga. Maka terkadang dalam hubungan seksual, banyak pasangan melakukannya dengan cara yang bisa jadi tak biasa pula. Itu semua tergantung pada keinginan dan sumber rangsangan yang bisa menstimulasi.

Semua itu sangat baik dilakukan pada proses foreplay, langkah pemanasan yang menjadi salah satu jalan ternikmat, sebelum hubungan memasuki adegan inti yang ditandai dengan penetrasi penis pada vagina.

Salah satu foreplay yang sudah umum dikenal adalah petting. Petting adalah gerakan bercumbu dengan memberi rangsangan sebelum penetrasi, dengan menggesekkan penis ke vagina.

Tapi apakah petting aman? Apakah bisa menyebabkan kehamilan?

dr. Silvia Utomo, M.Sc, dalam chanel Dokter 24 menjelaskan bahwa petting dilakukan tanpa penetrasi, maka kerap dianggap tak akan menyebabkan kehamilan. Benarkah begitu?

“Faktanya, meskipun dilakukan tanpa penetrasi, petting atau menggesekkan alat vital bisa menyebabkan kehamilan,” tegasnya.

Ia melanjutkan bahwa petting bisa membawa kehamilan apabila vagina terpapar sperma. Sel sperma yang bertemu dengan lendir dari vagina akan membuat sperma berjalan sampai bisa masuk ke tubafalopi, kemudian bertemu dengan ovum di sana.

“Selain tumpahan sperma yang bisa masuk ke lubang vagina, cairan pre-ejakulasi yang sudah ada spermanya bisa memperbesar ke arah kehamilan,” katanya.

Ketahuilah bahwa cairan pre-ejakulasi atau pre-cum adalah cairan yang dikeluarkan pria, tepat sebelum mencapai titik klimaks. Cairan ini diproduksi oleh kelenjar di penis.

“Meskipun cairan pre-cum seharusnya tidak mengandung sel sperma, namun sel sperma bisa ada juga loh di dalam cairan pre-cum. Terdapat kandungan setidaknya 16,7 persen sel sperma aktif di cairan tersebut, yang bisa membuaihi sel telur. Padahal, cairan pre-cum biasanya tak bisa dikontrol oleh pria,” bebernya.

Maka, Dokter Silvia menggarisbawahi bahwa petting tetap saja berpeluang membawa kehamilan, meski itu tak ada penetrasi langsung.

Kamu yang kerap melakukan adegan ini, yang tak mau kehamilan terjadi, harus berhati-hati karena bisa saja kebobolan!

Baca Juga: Program Hamil Anak Kedua Rentan Memicu Infertilitas Sekunder, Moms Simak Yuk Cara untuk Mencegahnya!