Ilustrasi seorang wanita yang menderita OCD (Healtguide/Edited by Herstory)
Beauty, kamu baiknya mengetahui tentang Gangguan Obsesif Kompulsif atau yang biasa disebut OCD. Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang umum terjadi di mana seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku kompulsif dan bisa menyerang semua kalangan.
Baik wanita ataupun pria, anak-anak ataupun dewasa mempunyai resiko yang sama besarnya. Namun orang-orang di masa pubertas punya kemungkinan yang lebih besar, termasuk untuk mereka yang memasuki masa dewasa, lho.
OCD ini bisa membuat stres dan mengganggu banget kehidupanmu, tetapi pengobatan bisa membantumu mengendalikannya. Makanya, penting buatmu mengetahui gejala awalnya supaya kamu bisa segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pengobatan.
Dilansir dari nhs.uk, berikut gejala OCD yang harus kamu ketahui, Beauty.
Ini merupakan di mana pikiran, citra atau dorongan yang nggak diinginkan, mengganggu dan sering kali membuat stres berulang kali memasuki pikiranmu.
Meskipun hampir semua orang memiliki pikiran yang nggak menyenangkan atau nggak diinginkan di beberapa hal, seperti berpikir bahwa kamu mungkin lupa mengunci pintu rumah, atau bahkan gambaran mental yang menyinggung atau kekerasan yang nggak diinginkan, ketika pikiran ini terjadi terus-menerus, mungkin kamu memiliki obsesi.
Obsesi yang biasa terjadi dan mempengaruhi OCD ialah sebagai berikut:
Obsesi bisa menyebabkan perasaan cemas atau tertekan. Inilah yang membuatmu bisa merasa terganggu banget karena nggak bisa mengendalikan emosimu yang sudah terpukul dengan tekanan dan kecemasan akan obsesimu itu.
Kompulsi ini adalah perilaku berulang atau tindakan mental yang membuat seseorang dengan OCD merasa terdorong untuk melakukannya sebagai akibat dari kecemasan dan tekanan yang disebabkan oleh obsesi. Perilaku kompulsif untuk sementara meredakan kecemasan, tetapi obsesi dan kecemasan segera kembali, menyebabkan siklus dimulai lagi.
Kompulsi dimulai sebagai cara untuk mencoba mengurangi atau mencegah kecemasan yang disebabkan oleh pikiran obsesif, meskipun pada kenyataannya perilaku ini berlebihan atau nggak berhubungan secara realistis. Misalnya, seseorang yang takut terkontaminasi kuman dapat mencuci tangan berulang kali, atau seseorang yang takut merugikan keluarganya mungkin memiliki keinginan untuk mengulangi tindakan beberapa kali untuk "menetralkan" pikiran tersebut.
Kebanyakan orang dengan OCD menyadari bahwa perilaku kompulsif seperti itu nggak rasional dan nggak masuk akal, tetapi mereka nggak bisa berhenti bertindak dan merasa perlu melakukannya "untuk berjaga-jaga".
Berikut adalah contoh perilaku kompulsif yang biasa terjadi pada penderita OCD:
Jadi, itulah gejala OCD yang harus kamu ketahui supaya bisa segera mendapat penanganan, hidup nyaman adalah pilihanmu untuk bertindak ke arah penyembuhan atau membuatnya semakin parah tanpa pengobatan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.