Menu

Perang Selebgram Revina VT dengan Psikolog Dedy Susanto: Dokter Predator yang Sering Ngajak 'Ngamar' Pasiennya?

16 Februari 2020 11:15 WIB
Perang Selebgram Revina VT dengan Psikolog Dedy Susanto: Dokter Predator yang Sering Ngajak 'Ngamar' Pasiennya?

Selebgram Revina VT (Instagram/revinavt)

HerStory, Jakarta —

Mantan kekasih Young Lex, Revina VT, kembali menghebohkan publik setelah ia membongkar kedok salah seorang dokter psikologi yang cukup terkenal di dunia maya, Dedy Susanto. Revina membongkar aib kejahatan seksual yang sering dilakukan Dedy terhadap pasiennya.

Dedy Susanto pun tak ambil diam atas tudingan Revina yang diarahkan kepadanya. Ia pun turut memberikan konfirmasi atas tudingan-tudingan tersebut lewat laman Instagramnya.

Perseteruan keduanya ini sontak menjadi perhatian warganet, banyak di antara warganet yang merasa kaget atas perlakuan Dedy terhadap pasiennya sampai disebut sebagai dokter predator. 

Berikut HerStory rangkum beberapa fakta mengenai kontroversi antara Revina VT dengan Dedy Susanto:

Awal mula kecurigaan Revina

Sebelumnya Dedy sempat mengajak Revina untuk berkolaborasi membuat konten bersama. Namun, dalam perjalanannya Revina merasa janggal terkait pembahasan Dedy mengenai Bipolar dan LGBT yang diklaim bisa ia sembuhkan. Hingga akhirnya Revina pun mencari kebenaran soal gelar yang disandang Dedy sebagai dokter psikolog.

Lewat Instagram Story-nya, Revina menunjukkan percakapannya dengan Dedy soal pengakuan Dedy yang bisa menyembuhkan Bipolar dan LGBT.

"Nah awal kecurigan saya dari sini. Beliau ngomong Bipolar bisa sembuh. BIPOLAR tidak bisa sembuh hanya bisa direpresi. Tapi dia ngaku dokter psikologi, besar dong kecurigaan saya. jadi saya cek di HMPSI, emang tidak terdaftar. Bipolar itu masalahnya chemical di otak, gabisa diselesaikan hanya dengan hyponotherapy. Beware ya semua!," tulisnya.

Revina pun menanyakan langsung soal status yang disandang Dedy sebagai seorang dokter psikologi. Ia pun menanyakan soal lisensi, sebagai bukti kalau Dedy sudah mendapat izin membuka praktik sebagai dokter psikologi.

"Berkali-kali saya nanya Surat Izin Prakteknya, gak dijawab sama sekali. Hanya bilang 'saya ga perlu menjelaskan diri saya sama semua orang yang ga suka sama saya' padahal saya berhak tau. Saya cek bener gaada. Jadi, dia selama ini berpraktek tanpa kapabilitas sebagai psikolog," tambahnya.

Klarifikasi Dedy soal gelar pendidikan dan surat izin praktek

Melihat unggahan tersebut, Dedy pun memberikan klarifikasi mengenai gelar akademis yang dimilikinya serta izin praktek sebagai seorang dokter psikologi.

"Yang boleh buka praktek terapi psikologis adalah psikolog dan psikoterapis lainnya. Psikoterapis lainnya seperti NLP practitioner, Hyponetherapy practitioner, dll. Setelah ini saya fotokan surat ijin praktek saya sebagai psikoterapis,"tulisnya.

"Saya tidak pernah mengatakan diri saya psikolog di IG maupun di YouTube. Di bio IG saya dokter psikologi yang artinya gelar S3 psikologi. Apakah salah saya mencantumkan Dokter Psikologi?, tanyanya. 

View this post on Instagram

Ini untuk Revi yang memviralkan bahwa saya tidak ada ijin praktek. Dan mengapa S1 dan S2 saya deketan.

A post shared by Dr Dedy Susanto (@dedysusantopj) on Feb 13, 2020 at 11:12am PST

Pengakuan pasien diajak 'ngamar'

Enggak cuma mempertanyakan keabsahan Dedy Susanto sebagai dokter psikolog, Revina pun mendapat banyak direct message (DM) dari pengikutnya yang mengaku pernah terapi dengan Dedy dan mendapat tindakan asusila atau kejahatan seksual dari Dedy.

Salah satunya ialah, pengakuan pasien yang pernah diajak 'ngamar' oleh Dedy saat hendak melakukan terapi. Revina pun mengunggah hasil tangkap layar percakapan antar Dedy dengan salah seorang paseien yang enggan diketahui namanya tersebut. 

Inti dari percakapan itu, Dedi meminta agar sang pasien memesan kamar hotel untuk melakukan terapi. Tapi anehnya, Dedy meminta agar si pasien memesan kamar atas namanya bukan nama Dedy. Dengan dalih, takut ketahuan pihak penyelenggara yang mengundangnya sebagai pembicara di hotel tersebut kalau ia sampai memesan dua kamar atas nama dirinya.

View this post on Instagram

Ini terakhir kali gue ngepost tentang @dedysusantopj yang ngajak ngamar salah satu orang yang pernah ikut terapinya, dan kalian baca sendiri ya. Gue udah males, diserang sama diehard fans yang ga terliterasi dengan baik dan seenaknya ngomong gue matiin rezeki orang, gue ngeblow up tanpa tujuan, ga ada yang dirugikan dll. Ya intinya sih, gue mau kalian tau, gue aware sama masalah mental dan gue ga mau ada yang diterapi sama orang ga berlisensi apapun. Makasih, semuanya. Silakan kalau mau ngehujat, atau nuduh saya cari sensasi. Untungnya saya bicara pake data, dan bukti. Semoga kalian juga bisa berpikir dan berperilaku cerdas. Btw, korban yang kirim ini tidak mau disebutkan namanya :) // enggak kok, gue bukan psikolog dan gue ga pernah menempuh pendidikan formal dalam psikologi tapi gue belajar dan baca buku tanpa henti sampe detik ini, makanya gue mencium bau-bau jahat waktu ada orang ngaku doktor tapi judgemental. :)

A post shared by Revina VT (@revinavt) on Feb 13, 2020 at 5:36am PST

"Ya intinya sih, gue mau kalian tau, gue aware sama masalah mental dan gue ga mau ada yang diterapi sama orang ga berlisensi apapun. Makasih, semuanya. Silakan kalau mau ngehujat, atau nuduh saya cari sensasi. Untungnya saya bicara pake data, dan bukti. Semoga kalian juga bisa berpikir dan berperilaku cerdas. Btw, korban yang kirim ini tidak mau disebutkan namanya :)," Tulis Revina setelah banyak yang menuduhnya panjat sosial (pansos).

Pengakuan pasien yang hampir diperkosa

Aib lain yang berhasil dibongkar Revina ialah pengakuan dari salah seorang pasien yang pernah hampir diperkosa oleh Dedy Susanto. Lewat unggahan di laman Instagramnya, Revina baru-baru ini memposting sebuah tulisan dari salah seorang pasien Dedy yang enggan diketahui namanya tersebut.

Dalam tulisan tersebut, sang pasien mengaku kala itu ia memakai jasa Dedy sebagai dokter psikolog untuk terapi. Namun, yang didapatkannya bukan terapi yang diketahuinya selama ini. Pasien itu mengaku, kalau Dedy memintanya untuk menemaninya tidur. Dedy sempat mengirimkannya sejumlah uang melalui rekening  agar sang pasien enggak pergi. 

Sempat tidak bisa berkutik, karena posisi Dedy layaknya 'orang yang ingin memperkosa', pasien itu pun berhasil melarikan diri keluar kamar. Dalam tulisannya tersebut, sang pasien mengaku kalau dari sesi terapi yang diikutinya itu justru menambah luka baru yang dideritanya.

Lewat unggahan terakhirnya, Revina melayangkan ajakan untuk bertemu Dedy dan meluruskan semua pengakuan pasien Dedy yang diterima Revina. Revina mengajak Dedy untuk bertemu di kawasan Kemang. Ia pun enggak keberatan jika harus membayarinya makan dan minum asalkan bisa bertemu dengan Dedy.

Bantahan Dedy

Dedy membantah soal perlakuannya yang hampir memperkosa pasien. Ia menganggap kalau cerita itu merupakan palsu dan fitnah luar biasa bagi dirinya. 

View this post on Instagram

Entah apa tujuan dari kisah-kisah palsu ini, teman-teman tolong jangan mau jadi bagian dari penyebaran fitnah.

A post shared by Dr Dedy Susanto (@dedysusantopj) on Feb 15, 2020 at 12:30pm PST

"Cium-cium tubuh seseorang dari kepala sampe kaki? Mbak kalau mau fitnah kira-kira mbak. Selama ini saya diam karena saya seing ajarin orang ikhlas maka saya harus ikhlas. Namun fitnah makin luar biasa," tulisnya dalam salah satu unggahan.

Jalur pengadilan

Dedy meminta Revina untuk menyelesaikan masalah ini lewat proses pengadilan. Ia meminta agar Revina untuk enggak mengekspos terus-menerus perihal pengakuan dari pasien yang belum tentu teruji kebenarannya.

"Revina mohon kita proses aja di pengadilan jangan terus menerus expose sesuatu yang kamu sendiri belum mengecek sama sekali. Hanya chat dm dan wa sudah kamu expose, itu semua bisa diedit," tulisnya dalam keterangan unggahan. 

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Witri Nasuha