Kehamilan menjadi salah satu momen yang dinantikan oleh banyak pasangan suami istri. Meski momen ini membawa kebahagiaan, ada risiko besar yang harus ditanggung khususnya oleh ibu.

Dokter kandungan dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG-KFER memaparkan bahwa sebagian besar kasus kematian ibu terjadi selama proses kehamilan, persalinan, dan saat nifas.

"Tetapi itu masih bisa dicegah. Penyebab langsung kematian pada ibu hamil bisa karena pendarahan, preeklampsia, dan infeksi," jelas dokter Yassin melansir media sindikasi Suara.com.

Faktor risiko ini juga disebabkan oleh faktor lain yang mana meliputi, usia ibu terlalu muda (kurang dari 20 tahun), usia yang terlalu tua (lebih dari 25 tahun), jarak antar kelahiran terlalu dekat (kurang dari 2 tahun), jumlah anak terlalu banyak (lebih dari 2 dalam jangka waktu 3 tahun).

Selain faktor tersebut, keterlambatam dalam mengenali bahaya gangguan kehamilan, terlambat ke fasilitas kesehatan, juga terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan bisa jadi penyebab kematian ibu hamil.

"Adapun faktor kesehatan yang masih banyak terjadi pada perempuan, yang juga dapat menjadi resiko selama kehamilan dan persalinan berlangsung, seperti Kurang Energi Kronik (KEK), anemia, HIV, dan lainnya," imbuh dokter Yassin.

Gaya hidup sehari-hari tanpa disadari juga memiliki peran penting terhadap kesiapan fisik seseorang menuju kehamilan.

Baca Juga: Program Hamil Anak Kedua Rentan Memicu Infertilitas Sekunder, Moms Simak Yuk Cara untuk Mencegahnya!