Menu

Yuk Kenali Gejala dan Risiko Fibroid Selama Kehamilan, Bumil Wajib Tahu!

24 Mei 2022 16:50 WIB
Yuk Kenali Gejala dan Risiko Fibroid Selama Kehamilan, Bumil Wajib Tahu!

Ilustrasi ibu hamil yang mengalami keluhan tanda keguguran. (Freepik/senivpetro)

HerStory, Bekasi —

Fibroid atau disebut juga leiomyoma merupakan tumor yang tumbuh dari jaringan otot di dalam rahim. Bila kamu sedang hamil dan memiliki fibroid, itu kemungkinan besar gak akan menimbulkan masalah bagimu ataupun bayi dalam kandunganmu. 

Melansir WebMD, diperkirakan 40 persen hingga 60 persen wanita memiliki fibroid pada usia 35 tahun. Hingga 80 persen wanita memilikinya pada usia 50 tahun.  Fibroid gak bersifat kanker, nggak ada kaitannya dengan peningkatan risiko kanker rahim dan hampir gak pernah berkembang menjadi kanker.

"Fibroid hampir selalu tidak bersifat kanker, kata Michael Cackovic, MD, dikutip dari The Bump, Selasa (24/5/2022). 

Fibroid memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari sekecil benih sampai yang berukuran besar dan dapat menekan rahim. Fibroid pun umumnya diklasifikasikan berdasarkan lokasinya. Fibroid intramural tumbuh di dalam otot dinding rahim. Fibroid submukosa menonjol ke dalam rongga rahim. Sementara fibroid subserosa menonjol ke luar rahim.

Kebanyakan wanita yang telah didiagnosis dengan fibroid dapat memiliki kehamilan normal. Tetapi selama kehamilan, fibroid dapat bertambah besar dan menyebabkan ketidaknyamanan, perasaan tertekan, atau nyeri.

Mengetahui posisi dan ukuran fibroid dapat membantu mempersiapkan diri untuk kemungkinan komplikasi persalinan dan persalinan, seperti:

Pelebaran serviks yang gak lengkap

Penumpukan fibroid di daerah rahim bagian bawah dapat menghalangi pembukaan jalan lahir. Obstruksi dari fibroid di area ini dapat meningkatkan risiko membutuhkan operasi Caesar.

Kontraksi yang buruk

Gangguan jaringan rahim normal dari fibroid dapat menyebabkan kontraksi yang lemah. Hal ini membuat sulit untuk mencapai pelebaran serviks lengkap saat persalinan dan mungkin memerlukan persalinan lewat operasi c-section. 

Perdarahan postpartum

Kontraksi yang buruk dapat menyebabkan perdarahan setelah melahirkan. Jika rahim tidak dapat berkontraksi, pembuluh darah rahim yang memberi makan plasenta mungkin terus berdarah. Perdarahan postpartum adalah keadaan darurat medis dan biasanya terjadi dalam waktu 24 sampai 48 jam setelah melahirkan. Jika mengalami pendarahan vagina yang berat, segera hubungi dokter.

Meskipun para peneliti terus mempelajari penyebab tumor fibroid, hanya sedikit bukti ilmiah yang tersedia tentang cara mencegahnya. Mencegah fibroid rahim mungkin tidak mungkin dilakukan, meski begitu hanya sebagian kecil dari tumor ini yang memerlukan pengobatan.

Dengan membuat pilihan gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan yang sehat dan makan buah-buahan dan sayuran, kamu mungkin dapat mengurangi risiko fibroid.

Baca Juga: Program Hamil Anak Kedua Rentan Memicu Infertilitas Sekunder, Moms Simak Yuk Cara untuk Mencegahnya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya