Menopause merupakan masa di mana tubuh wanita mengalami perubahan, salah satunya yakni berhentinya siklus menstruasi. Periode ini dapat terjadi pada wanita yang memasuki rentang usia 45 hingga 55 tahun.

Sebelum memasuki masa menopause, ada masa perimenopause yang berarti menjelang menopause. Masa ini dapat berlangsung sekitar 10 tahun sebelum menopause terjadi.

Perimenopause merupakan masa di mana kadar hormon berubah-ubah yang mana akan berdampak pada siklus ovulasi dan menstruasi. Pada masa subur kadar hormon estrogen dan progesteron akan naik turun dalam pola teratur.

Tak hanya itu, ovulasi terjadi di tengah menstruasi. Jika gak terjadi pembuahan, maka menstruasi akan muncul 2 minggu pasca ovulasi.

Namun, pada masa perimenopause kadar hormon tak lagi naik turun secara teratur yang mana akan mengakibatkan pola menstruasi yang berantakan. Melansir konten YouTube Curhat Bidan TV, ada beberapa hal yang dapat terjadi lainnya, yaitu:

• Terjadi spotting yakni keluarnya bercak darah di luar masa menstruasi

• Pendarahan yang banyak (menorrhagia) saat menstruasi

• Di awal masa perimenopause, durasi dan siklus menstruasi memendek

• Di akhir masa perimenopause, siklus menstruasi yang semakin panjang yaitu jarak antar periode menstruasi terjadi lebih dari 36 hari

Baca Juga: Tips Lakukan Hubungan Intim di Masa Menopause, Jangan Lupa Foreplay Moms!

Baca Juga: Bikin Haid Makin Lancar, Ini 4 Bahan Alami yang Tokcer Dikonsumsi saat Menstruasi, Nomor 2 Khasiatnya Bukan Kaleng-kaleng!