Ilustrasi mendampingi anak belajar online. (Freepik/Edited by HerStory)
Anak memang memiliki kemiripan dengan orangtuanya. Umumnya, jika orangtua seorang pengusaha atau memiliki usaha, pasti akan menurun ke anaknya. Orangtua akan mewariskan ilmu dan bisnisnya kelak ke anak agar bisa menjadi pengusaha sukses.
Anak mungkin saja sudah punya bakat bawaan dari orangtua yang profesinya pengusaha. Akan tetapi, bakat ini juga perlu dilatih sedari kecil, dengan mengenalkan dan mengajarkan bisnis pada anak, nantinya anak akan menjadi menyukai bisnis pula dikemudian hari.
Sehingga akan memiliki kemauan besar untuk mengikuti jejak orangtuanya sebagai pengusaha, dan tentunya mempunyai keahlian dalam bidang usaha yang akan digeluti.
Bagaimana caranya mengajarkan bisnis ke anak sejak kecil biar jadi pengusaha sukses? simak tipsnya berikut ini.
Ajari anak memiliki mental dan jiwa pengusaha sejak dini, yakni dengan menjual sesuatu untuk mendapatkan uang. Dengan cara ini, anak bukan hanya memperoleh pembelajaran bisnis yang menyenangkan.
Contohnya menerima pesanan kue dari orang lain, membuat kerajinan tangan karya anak untuk dijual, atau jualan baju-baju bekas layak pakai di rumah. Sebab, berjualan di lokasi sekitar rumah tentunya bisa mengajak anak ikut berjualan.
Kalau sudah bisnis dan menghasilkan uang, anak akan tahu bahwa mencari uang tidak mudah. Oleh karenanya, berikan pemahaman kepada anak untuk menghargai uang dengan mengelolanya secara baik dan benar.
Bukan hanya untuk kebutuhan hari ini, tetapi juga masa depan. Ajari mereka untuk mengatur keuangan seperti untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, proteksi, tabungan, investasi, dan beramal.
Jelaskan kepada anak bedanya antara kebutuhan dan keinginan terhadap keuangan mereka. Ajarkan anak untuk membuat daftar kebutuhan, perkiraan pengeluaran, sehingga ini menjadi simulasi sederhana menarik untuk anak kamu.
Kamu dapat menanyakan kepada anak tentang ide bisnis yang dimiliki. Atau mungkin anakmu sudah menyampaikan satu ide bisnis kepadamu. Maka, kamu bisa membimbing anak untuk membuat rencana bisnis.
Misalnya, jualan es buah di depan rumah. Berarti mulai menyusun, bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan, sampai perkiraan modal. Kamu bisa mengajarkan anak menabung mengumpulkan modal usaha.
Walaupun beri dukungan pula dengan tambahan modal darimu agar anak dapat merealisasikan ide bisnisnya.
Setiap bisnis atau usaha pasti ada pasang surut. Jika bisnis es buahnya tidak ada yang beli misalnya, pasti anak akan merasa sedih. Namun anak harus juga memahami bahwa menjalankan bisnis tidak selalu laku atau tidak selamanya untung terus.
Terkadang menderita kerugian. Dalam kondisi seperti ini, kamu dapat mengajarkan anak bagaimana cara mengatasi kegagalan. Contoh, ajak anak untuk mempromosikan es buah ke tetangga, saudara, atau teman sekolah, teman main di rumah.
Jadi, kamu memberi contoh bahwa kalau gagal jangan langsung menyerah, tetapi mencari solusinya. Sehingga anakmu akan memiliki mental baja untuk menjadi pengusaha nantinya.
Ketika melakoni bisnis yang menghasilkan uang, anak akan merasa bosan dan lelah. Tugasmu adalah selalu mendampingi, dan memberi dukungan serta motivasi agar anak tetap konsisten atas rencana bisnis yang sudah dibuat.
Kamu dapat memberinya waktu istirahat berjualan sehari atau dua hari. Namun gak dibiarkan terus menerus, agar tidak menjadi malas. Beri anak pengertian bahwa apa yang ditekuni saat ini sangat baik dan berguna untuk masa depan nanti.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.