Ilustrasi pasangan suami-istri yang masih tidur sekamar dengan anak mereka. (Shutterstock/Edited By HerStory)
Masih banyak anak yang tidur sekamar dengan orangtuanya. Entah karena mereka takut untuk tidur sendiri, atau masih ingin tidur bersama dengan orangtuanya.
Di satu sisi, tidur bersama orangtua bisa mendukung kesejahteraan fisik dan mental si anak. Anak juga merasa lebih nyaman dan aman saat tidur bersama orangtuanya.
Namun, di satu sisi lain, ada beberapa dampak buruk anak tidur bareng orangtua. Seperti apa dampaknya? Merangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya.
Kualitas tidur orangtua akan berkurang karena tidur dengan anaknya. Tidur juga menjadi kurang berkualitas karena ukuran tempat tidur yang semakin sempit. Tidur yang kurang berkualitas ini berpengaruh terhadap kemampuan kognitif seperti konsentrasi, dan daya ingat.
Anak yang masih tidur dengan orangtuanya cenderung menjadi kurang mandiri. Hal ini karena si kecil akan selalu butuh bantuan orangtua untuk bisa tidur. Ia juga akan merasa cemas ketika harus tidur sendiri tanpa ditemani.
Orangtua akan kehilangan privasi mereka karena harus berbagi ranjang dengan anak. Hal ini tentu menyulitkan orangtua jika ingin bermesraan atau melakukan hubungan seks.
Tidur bersama anak akan memudahkan si kecil rentan terkena virus menular dari Moms atau Dads yang sedang sakit seperti flu dan batuk.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.