Menu

Cerita Gadis yang Mengidap Tumor Payudara Saat Berusia 16 Tahun

07 Januari 2020 12:00 WIB
Cerita Gadis yang Mengidap Tumor Payudara Saat Berusia 16 Tahun

Ilustrasi tumor payudara. (unsplash/Victoria Strukovskaya)

HerStory, Jakarta —

Seperti anak-anak pada umumnya, Eca pegawai suatu koperasi syariah di Jawa Barat yang kini berusia 22 tahun menjalani masa sekolah menengah pertama dengan semangat. Tanpa disadari, saat duduk di bangku kelas 3 SMP di usianya yang baru menginjak 16 tahun, ia dinyatakan memiliki tumor di payudara sebelah kanan. Hal itu ia ketahui saat sedang mandi dan ia merasakan ada benjolan di payudaranya.

"Awalnya aku lagi sabunan, terus ada sesuatu yang ganjel gitu. Aku langsung laporan sama mama, gak nyangka bakalan kayak gini sih, untungnya kata dokter ini bukan tumor ganas tapi emang harus dilakukan pengobatan" ujar wanita kelahiran Desember 1997 itu.

Beruntung, Eca mempunyai orang tua yang cukup aware dengan kondisinya. Tanpa pikir panjang, ia dibawa ke rumah sakit untuk konsultasi. Serangkaian perawatan telah dijalani, hasilnya memang benar ada tumor di payudaranya.

Eca tidak tahu harus merasa sedih, kesal, takut atau senang karena mengetahui hal dengan cepat. Setelah ditelusuri, mamanya memang sempat memiliki tumor. Benar atau salah, Eca berpikir bahwa tumor ini turunan dari mamanya.

Sama seperti mamanya yang berhasil melawan tumor, Eca juga optimis untuk sembuh. Saat masa sibuk mempersiapkan Ujian Nasional, Eca juga disibukan dengan sejumlah perawatan. Namun ia tidak ingin melakukan tindakan operasi pengangkatan tumor.

"Aku gak berani untuk operasi angkat tumornya karna itu juga sekaligus angkat payudara aku. Aku juga mau nanti bisa kasih ASI ke anak aku," katanya saat diwawancarai herstory (7/1/2020).

Akhirnya Eca mencoba untuk melakukan pengobatan alternatif dengan terapi lintah. Secara rutin ia coba untuk melakukannya, hasilnya sangat jauh membaik.

Benjolan yang ada di payudaranya sudah tidak mulai begitu ia rasakan saat diraba. Meskipun melakukan pengobatan alternatif, Eca juga rajin periksa ke dokter mengenai pengembangan tumor yang dimilikinya.

Selama 2 tahun ia melakukan pengobatan itu, akhirnya ia dinyatakan sembuh. Tumor yang jinak itu hilang. Walau begitu ia harus tetap rutin setahun sekali untuk memeriksakan apakah tumor itu tumbuh kembali atau tidak.

Dari kejadian itu, ia sangat bersyukur karena mengetahui penyakitnya sebelum menjadi parah. Selain itu, ia juga belajar untuk menjalani pola hidup sehat dengan menghindari makanan ber-MSG dan junkfood. Walaupun sel tumor itu bisa tumbuh kapan saja, ia yakin bahwa tubuhnya akan lebih kuat daripada sel-sel tumor yang menyerangnya.

Baca Juga: Atasi Permasalahan Estetika Wanita Indonesia, Pyfaesthetic Hadir di Acara IMCAS World Congress di Paris, Kepoin Yuk Moms!

Baca Juga: Bikin Tampilan Makin Kece, Converse Ajak Kaum Wanita Temukan 'Edge of Style' dengan Koleksi Ikonik Chuck Taylor! Kamu Suka yang Mana Nih?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana

Artikel Pilihan