Seorang pria yang mencium pipi kekasihnya (Unsplash/CMDR Shane)
Berciuman dengan pasangan untuk pertama kalinya terasa sangat mendebarkan. Memang gak selalu dijamin menyenangkan, tapi banyak hal terjadi di balik layar daripada yang enggak kamu sadari.
Takeesha Roland-Jenkins, seorang konsultan profesional untuk Klinik Between Us mengatakan jika berciuman merupakan sebuah naluri yang bertujuan untuk melepaskan reaksi kimia dan merasakan perasaan yang menyenangkan.
"Lebih jauh lagi, bibir memiliki ujung saraf yang dirangsang saat berciuman, menyebabkan pengaktivasian indera tambahan seperti bau," ucapnya seperti yang dikutip dari MirrorOnline.
Berikut lima hal menarik lainnya yang terjadi saat kamu mencium seseorang untuk kali pertama kalinya.
Sebuah studi yang dikutip dari NBC menemukan bahwa mahasiswa yang berpartisipasi dalam sesi ciuman selama 15 menit berhasil menurunkan tingkat hormon stres, kortisol secara dramatis.
Gak hanya itu, peserta laki-laki juga mengalami peningkatan hormon oksitosin, zat kimia 'kasih sayang' yang dirasakan otak. Sayangnya, hal sebaliknya terjadi pada wanita di mana terjadi penurunan.
Berciuman bisa memberi dampak positif pada kadar lipid dalam darah. Periset dari Western Journal of Communication menemukan, bahwa ciuman romantis sebenarnya dapat menurunkan kadar kolesterol serum dan meningkatkan kepuasan hubungan secara keseluruhan untuk pasangan.
Saat berciuman, air liur bekerja keras untuk menilai apakah orang yang kamu cium itu adalah pasangan potensial, menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oxford. Ternyata, susunan cairan air liur membantu tubuh memutuskan apakah orang yang kamu cium akan menghasilkan keturunan yang kuat atau enggak.
Seperti sebuah pertarungan atau penerbangan. Saat kita mencium seseorang untuk pertama kalinya, tubuh akan melepaskan semburan adrenalin yang meningkatkan dan membuat detak jantung ikut meningkat pula. Kabar baiknya, semua itu adalah hal yang baik.
Bukan hanya adrenalin, hormon oksitosin juga diproduksi dalam tubuh kita dan akan membuat kamu merasa cukup ceria. Justin Lehmiller, seorang profesor psikologi Harvard mengatakan kepada The Expondent bahwa ketika kita mencium seseorang, otak akan dibanjiri dopamin. Dopamin adalah zat kimia yang sama yang dilepaskan oleh tubuh saat kita melakukan hal lain yang kita nikmati.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.