Menu

Cerita Pilu! Istri Gilang Dirga Pernah Terpaksa Aborsi Janinnya, Lantaran...

20 Februari 2020 12:30 WIB
Cerita Pilu! Istri Gilang Dirga Pernah Terpaksa Aborsi Janinnya, Lantaran...

Gilang Dirga dan Adiezty Fersa (Instagram/gilangdirga)

HerStory, Jakarta —

Kisah pilu datang dari pasangan suami istri, Gilang Dirga dan Adiezty Fersa. Seperti Beauty ketahui, kalau istri dari presenter lucu ini sudah dua kali kehilangan bayinya di usia kehamilan yang masih sangat muda.

2017 lalu, Gilang dan Adiezty harus kehilangan anak pertamanya di usia kandungan 12 minggu lantaran pembuahan yang enggak sempurna. Hal ini menyebabkan janinnya enggak berkembang hingga akhirnya Adiezty mengalami keguguran. 

"Di usia ke sebelas, janinnya enggak berkembang dan akhirnya kita yaudah kata dokter harus di kuret. Waktu itu, ada beberapa dokter yang bilang kalau ini termasuk katehori keguguran, karena kalau keguguran itu dia secara enggak langsung otomatis akan bleeding (pendarahan). Terus ya udahlah mindset itu yang dikepala kita kalau ini bukan keguguran," ujar Gilang seperti yang dikutip dari kanal YouTube milik Tya Ariestya, Keluarga ItikKamis (20/2/2020). 

Tuhan kembali memberikan kebahagiaan kepada Gilang dan Adiezty. Setelah sejak awal 2018 mengikuti program kehamilan, mereka pun kembali memiliki buah hati ketika Adiezty dinyatakan tengah mengandung oleh dokter.

Tapi, lagi-lagi mereka harus menerima kenyataan ketika dokter menyatakan ada masalah dengan kandungan Adiezty. Dokter mengungkapkan kalau janin yang tengan di kandung Adiezty kala itu mengalami kelainan jantung. 

"Jadi 2018 mulai program, 12 minggu itu kita ke dokter kan nih setelah lebaran terus ternyata heart beat nya irregular (detak jantung bayi enggak stabil). Dari situ dokter bilang kalau ada yang enggak bagus dengan detak jantung si janin," ungkap Adiezty.

Dokter pun merekomendasikan Adiezty untuk memeriksa lebih lanjut ke fetomaternal agar mengetahui kondisi janin yang tengah dikandungnya. Dari hasil NIPT yang dilakukannya, diketahui kalau memang benar adanya bahwa si janin memiliki kelainan jantung. 

"Pas di sana NIPT kromosomnya bagus semua. Terus gilang kaget dong, kok NIPT kromosomnya bagus semua tapi bisa kayak gini jantungnya . Akhirnya direkomndasiin ke dokter lain, dan dokter lain bilang kalau itu emang kelainan jantung bawaan bayinya," jelas Adiezty. 

"Waktu itu sempat dilema juga, kita terusin aja kehamilannya sampai si bayi lahir, dengan resiko kalaupun nanti dia lahir dengan selamat jantungnya akan bermasalah. Jadi harus operasi lagi beberapa kali dan mungkin fisiknya enggak akan sempurna. Nah, atau di lahirkan secara dini karena takut membahayakan ibunya juga" timpal Gilang. 

Lantaran harus diperiksa secara keseluruhan, Adiezty baru bisa merelakan kandungannya untuk dilahirkan secara paksa (aborsi) di usia kandungan ke lima bulan. Kala itu, keduanya merasa galau dan enggak tega harus merelakan buah hati yang dilahirkan secara paksa guna menghentikan kehamilan Adiezty. 

5,5 bulan pun berlalu, Adiezty sudah merasakan kehadiran sang bayi yang telah menemani hari-harinya. Mungkin ini, menjadi hal yang membuatnya berat untuk merelakan sang bayi.

Gilang mengaku, sempat meminta maaf kepada anak yang ada di perut sang istri dan menyampaikan sebuah pesan yang mengharukan sebelum anaknya harus dikeluarkan secara paksa oleh pihak medis. 

"Yang bikin berat itu karena si janin aktif banget, kelihatan kalau di USG. Sebelum akhirnya diputuskan untuk diterminasi , gue tuh bilang ke dia, 'dek maaf ya, maafin kita. Kita enggak bisa melakukan apa pun ini mungkin sudah kehendak Tuhan, sampai ketemu nanti di Surga ya Nak'," pungkas Gilang. 

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan