Menu

Omicron Belum Reda Muncul Hepatitis Akut, Ketua Satgas Covid IDAI Ibaratkan RI ‘Supermarket Penyakit Infeksi’, Cegah dengan Cara Ini Moms

30 Juni 2022 16:30 WIB
Omicron Belum Reda Muncul Hepatitis Akut, Ketua Satgas Covid IDAI Ibaratkan RI ‘Supermarket Penyakit Infeksi’, Cegah dengan Cara Ini Moms

Ilustrasi anak yang terinfeksi virus Corona. (Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Bogor —

Moms, pandemi Covid-19 belumlah usai. Selain kita diharuskan concern terhadap penularan Covid-19 kepada anak-anak, hal lain juga atau penyakit lain yang belakangan ini menjadi perhatian adalah mengenai hepatitis akut yang diduga menjadi yang penyebabnya adalah varian baru Sars Cov-2. Lantas, bagaimana sebetulnya perkembangan terbaru dari penyakit ini di Indonesia?

Terkait hal itu, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Yogi Prawira, SpA (K)., mengatakan bahwa hingga kini informasi terkait penyebab hepatitis akut misterius pada anak-anak masih serba tidak pasti.

Namun, ia pun mengibaratkan Indonesia sebagai 'supermarket penyakit infeksi' sehingga masyarakat, dalam hal ini para orang tua, harusnya sudah akrab dengan protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya pencegahan penularan.

“Jadi, hepatitis akut ini bisa dikatakan unknown origin, artinya sampai sekarang masih ada ketidaksepakatan tentang apa etiologi atau penyebabnya. Untuk mencegahnya, saya kira selama dua tahun pandemi ini berlangsung, seharusnya masyarakat sudah cukup belajar bahwa protokol kesehatan adalah upaya pencegahan infeksi paling mudah dan efektif untuk mencegah infeksi penyakit,” kata dr. Yogi, dalam sesi talkshow virtual bertajuk 'Liburan Sehat, Anak Aman Covid-19' oleh BNPB Indonesia, Rabu (29/6/2022).

“Dan Indonesia ini kalau bisa dikatakan adalah ‘Supermarketnya penyakit infeksi’, kita punya apa namanya berbagai macam infeksi yang sebagian bisa dicegah dengan prokes. Jadi apa yang sudah dicapai selama ini tolong jangan dikendorkan, tapi justru harus dilanjutkan dan semakin dikuatkan,” sambung dr. Yogi.

Lagi-lagi dr. Yogi mengingatkan bahwa penerapan protokol kesehatan bisa menjadi upaya untuk menghadapi risiko penyebaran hepatitis. Mengingat, penyakit ini diyakini menular lewat saluran cerna (fekal-oral) atau droplet.

"Untuk mencegahnya, kita bisa terus menerapkan untuk selalu mencuci tangan misalnya, pada beberapa kasus hepatitis penyebab penyebarannya melalui fekal-oral yang artinya kalau kita cuci tangannya gak bersih kemudian menyentuh mulut maka itu risikonya bisa terinfeksi. Beberapa melalui droplet itu juga bisa dilindungi dengan masker," tutur dr Yogi.

Selanjutnya, dr. Yogi pun mengingatkan bahwa penerapan prokes ini bukan hanya untuk mencegah Covid-19 saja, tapi juga untuk menhalau penyakit infeksi lainnya.

“Jadi ada baiknya kalau adaptasi kebiasaan baru ini terus digalakkan, jangan di-downgrade, terlebih sekarang ini kasus yang tinggi tingginya,” pungkas dr. Yogi.

Baca Juga: Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak Sangat Tinggi, Kemenkes Ungkap Cara Penyembuhannya, Disimak Baik-baik Yuk Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.