Ilustrasi kesehatan organ intim wanita. (pinterest/freepik)
Cuaca panas memang membuat tubuh sering mengeluarkan keringat. Ini ternyata berpengaruh pada vagina lho. Cuaca yang panas bisa menyebabkan penumpukan keringat dan bakteri.
Penumpukan keringat inilah yang menyebabkan infeksi pada vagina, seperti infeksi jamur, nyeri, dan kelebihan airan dan bau menyengat. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak artikel berikut ini!
Saat cuaca panas, sebaiknya kamu pakai celana dalam yang bisa menyerap keringat. Salahs atu contohnya adalah dengan menggunakan celana dalam berbahan katun.
Kamu mungkin pernah mendengar bahwa vagina bisa membersihkan bagiannya sendiri secara alami dan membasuhnya bisa mengganggu pH alami vagina. Kondisi ini bisa menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri atau ragi berbahaya.
Pakai sabun wangi atau produk antiseptik di area vulva bisa menyebabkan kondisi serupa. Cara terbaik untuk menjaga kebersihan vulva adalah menggunakan air dan sabun tanpa pewangi danĀ
Kamu bisa menghindari cuaca terik antara jam 12 siang hingga 3 osre untuk mencegah tubuh mengeluarkan terlalu banyak keringat. Tapi, kalau kamu enggak bisa menghindari hal tersebut, usahakan untuk selalu berada pada tempat yang teduh ya!
Biarkan vagina bernapas dengan menghindari pakaian dalam ketika tidur. Atau kamu juga bisa memilih celana piyama longgar yang bisa membuat udara bersirkulasi dan enggak menumpuk keringat.
Menyeka vagina dari depan ke belakang bisa menghentikan bakteri dan kotoran dari dubur masuk ke vagina dan menyebabkan masalah kesehatan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.