Menu

Susi Pudjiastuti Blak-Blakan Pernah Borong 30 Pesawat dalam Sekali Waktu, Sandiaga Uno: Kayak Beli Kacang!

19 September 2020 13:30 WIB
Susi Pudjiastuti Blak-Blakan Pernah Borong 30 Pesawat dalam Sekali Waktu, Sandiaga Uno: Kayak Beli Kacang!

Susi Pudjiastuti (Instagram/susipudjiastuti115)

HerStory, Jakarta —

Sebelum diangkat menjadi seorang Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti memang dikenal sebagai pebisnis yang sukses. Mulai dari bisnis ekspr ikan hingga transportasi penerbangan, dikelola dengan baik oleh wanita yang kerap berpenampilan nyentrik ini. 

Ngomong-ngomong soal bisnis transportasi penerbangan, tahu enggak sih Beauty, kalau mantan menteri asal Pangandaran ini pernah memborong 30 pesawat sekaligus dalam sekali waktu lho. 

Pengalaman tersebut pun ia ceritakan dalam vlog milik Sandiaga Uno. Mulanya, Sandiaga Uno mengenang awal pertama kali perkenanalannya dengan Susi. 

"Jadi 11 tahun yang lalu saya inget banget tuh diundang ke sini, Bu Susi jadi pengurus di KADIN kita lagi mulai program memberdayakan UMKM. Dan menariknya waktu itu, Bu Susi melihat potensi dari sumber daya alam kita, termasuk kelautan, perikanan, dan sistem logistiknya," kata Sandi seperti dikutip, Sabtu (19/9/2020).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan kalau ide yang dimiliki Susi begitu menarik. Berbicara soal logistik, Sandi pun penasaran dengan jumlah pesawat yang dimiliki Susi, 11 tahun yang lalu.

"Jadi pada saat itu, bu Susi pesawatnya udah berapa bu?, tanya Susi.

Susi pun menjab ada sekitar 14 atau 20 pesawat yang dimilikinya di tahun 2009.

"2009, empat belas kalau enggak salah atau dua puluh kali ya," jawa Susi.

Belanja pesawat

Lebih lanjut, Sandi pun menceritakan pengalamanya yang pernah membaca sebuah artikel mengenai Susi Pudjiastuti. Dalam artikel tersebut menyebutkan kalau Susi tengah berbelanja pesawat di salah satu Air Show yang berlangsung di Prancis dan juga Singapura.

"Terus saya baca di majalah Fox, 'Susi went shopping' di salah satu air show kalau enggak salah di Perancis sama di singapura ya?," kata Susi

"Iya di Prancis sama Singapura," jelas Susi.

Sandi mengaku sempat terkejut dengan artikel mengenai Susi Pudjiastuti. Kalau biasanya kebanyakan wanita berbelanja di mall, Susi lebih memilih berbelanja pesawat.

"Tiba-tiba Ada seorang yang enggak jelas dari mana ditulis di artikel, begitu saya lihat 'lah ini ibu susi lagi shopping' kalau orang lain shopping di mall, ini shopping belanja pesawat terbang. Berapa pesawat yang waktu itu ibu beli?"

"30 (pesawat)," jawab Susi singkat.

Mendengar pengakuan Susi, sontak membuat Sandi kaget. Ia pun tertawa sekaan enggak percaya kalau Susi dengan mudahnya memborong pesawat layakanya membeli Kacang. 

"30? 30 beli pesawat kayak beli kacang sih itu," ujar Sandi.

Cerita borong pesawat

Lantaran merasa penasaran, sandi pun meminta Susi agar menceritakan pengalamannya saat memborong pesawat tersebut. Susi mengaku kalau awalnya pesawat-pesawat itu ingin digunakan untuk keperluan logistik ikan. 

"Ya, karena kita dari dua pesawat zaman itu, kan rencananya sebetulnya pesawat bukan untuk Susi Air tapi untuk bawa logistik ikan. Karena ikan sudah semakin kurang jadi kita harus merubah haluan dari ekspor pake container, produk frozen menjadi produk segar dan hidup," cerita Susi.

Namun, akhirnya pesawat tersebut digunakan terlebih dulu untuk membantu mengirim logistik kepada korban tsunami yang terjadi di Aceh 2004 silam

"Tapi, ya ada tsunami, akhirnya kita kerja bantuin tsunami 2004. Pesawat dateng Agustus 2004, kemudian 2004 Desember ada tsunami, saya pikir kita bisa bantu," tuturnya.

Mengirim pesawat miliknya untuk membantu korban tsunami, saat itulah para korban menyebut pesawat milik Susi dengan nama Susi Air, sehingga jadilah penyebutan tersebut hingga saat ini. 

"Jadi, saya pikir bisa bantu bawa ke Aceh, di Aceh akhirnya orang-orang panggil Susi Air. Di sewalah oleh NGO untuk bantu tsunami. Hasil dari tsunami dapet pesawat satu, masjid satu (yang ada di depan itu). Dibangun 2005, selesai di 2006," papar Susi.

Illegal fishing

Dalam kesempatan itu, Susi juga menceritakan saat di tahun 2001 ikan tak bisa ekspor lantaran banyak kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia. Saat mengetahui hal tersebut merupakan illegal fishing, Susi mulai memberantasnya sejak 2005 silam.  

"Terus di sini pabrik perikanan, karena sudah enggak ada kegiatan karena dari tahun 2001 kan ikan sudah enggak bisa ekspor karena kapal asing pada masuk kan," tutur Susi

"Setelah saya tahu, saya mulai lawan illegal fishing pada 2005, sebelum saya jadi menteri. Jadi sebetulnya, saya teriak illegal fishing bukan dari sekarang atau waktu jadi menteri, tapi dari dulu," sambungnya.

Selama kabinet kerja pertama Jokowi, Susi mulai menunjukkan prestasinya. Banyak kebijakan dibuat Susi yang membuat masyarakat Tanah Air berdecak kagum. Salah satu kebijakan yang paling disorot ialah menenai illegal fishing dan penenggelaman kapal asing.

Susi mengaku, saat memiliki wewenang sebagai seorang menteri, ia bertekad untuk membenahi hal tersebut agar masyarakat Indonesia, terutama orang Pangandaran, bisa kembali mencari mata pencaharian dari laut.

Begitu saya punya wewenang saya ingin benahi supaya orang Pangandaran bisa hidup  lagi dari ikan, orang Papua, orang Maluku, semuanya," imbuhnya.

Baca Juga: Karyanya Dipakai Disney untuk Promosi Film Little Mermaid, Menparekraf Apresiasi Andhika Pudjiadi: Gak Hanya Talenta, Harus Kerja Keras Juga

Baca Juga: Dukung Sektor Pariwisata Indonesia, Sandiaga Uno Sambut Baik Kehadiran Atlas Beach Fest di Bali

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan