Menu

Gejalanya Terbilang ‘Biasa’ tapi Ternyata Berbahaya! Please Jangan Sepelekan Tanda-tanda Tumor Otak Ini Beauty, Begini Penjelasan Ahli

14 Juli 2022 11:43 WIB
Gejalanya Terbilang ‘Biasa’ tapi Ternyata Berbahaya! Please Jangan Sepelekan Tanda-tanda Tumor Otak Ini Beauty, Begini Penjelasan Ahli

Seorang wanita sedang sakit kepala. (pinterest/freepik)

HerStory, Bogor —

Beauty, kamu mungkin sudah mengetahui tentang bahayanya penyakit tumor otak. Ya, tumor otak terjadi karena ada sekelompok sel yang tumbuh secara tidak normal di otak dan dapat terjadi pada usia berapa pun.

Jenis tumor ini sendiri banyak, Beauty, beberapa bersifat kanker, beberapa juga bersifat jinak, artinya sel-selnya tidak selalu bersifat kanker.

Menurut National Foundation for Cancer Research, dari hampir 80.000 tumor otak yang didiagnosis di AS setiap tahun, sekitar 32% dianggap ganas atau kanker. Secara keseluruhan, kemungkinan seseorang akan mengembangkan tumor ganas otak atau tulang belakang tali pusat dalam hidupnya kurang dari 1%.

Sebagian besar tumor tak ditemukan sampai gejala mulai muncul. Dan Dr. Michael McDermott, ahli bedah saraf dan kepala eksekutif medis dari Miami Neuroscience Institute, yang merupakan ahli terkemuka dunia dalam meningioma, tumor otak primer paling umum pada orang dewasa mengatakan bahwa ada tanda-tanda kesehatan yang harus diwaspadai dari penyakit ini. Apa saja?

Tanda Umum Tumor Otak

Dikatakan Dr. McDermott, tanda atau gejala umum tumor otak pada pasien dewasa diantaranya adalah sakit kepala, kejang, perubahan kepribadian atau perilaku, dan defisit neurologis fokal progresif, yang berarti perkembangan gejala dan tanda neurologis baru seperti mati rasa, kelemahan, atau gangguan penglihatan.

Ia menambahkan, jika tumor menutupi korteks motorikmu, maka kamu akan mengembangkan kelemahan di sisi lain. Jika di atas korteks sensorikmu, maka kamu akan mengembangkan gejala sensorik.

Jika di atas korteks visual, kamu akan mengembangkan gejala visual. Dan kemudian yang lainnya adalah mengubah kepribadian atau perilaku. Itu berkaitan dengan fakta bahwa lobus frontal dan lobus temporal adalah bagian besar dari otak dan mereka mengontrol suasana hati, wawasan, penilaian, kepribadian, dan perilaku.

Faktor Risiko Tumor Otak

Dikatakan Dr. McDermott, secara umum, 99,9% tumor otak bersifat sporadis dan ahli saraf tidak tahu mengapa hal itu terjadi.

Namun, ada beberapa kondisi genetik yang diketahui terkait dengan tumor otak seperti neurofibromatosis (kelainan genetik yang menyebabkan tumor terbentuk pada jaringan saraf) dan neoplasia endokrin multipel.  Selain itu, tumor otak dapat dikaitkan dengan kanker usus besar dan melanosis.

Kemudian, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tumor otak lainnya, adalah:

  • Usia: Risiko tumor otak meningkat seiring dengan bertambahnya usia walaupun sering terjadi pada anak-anak.
  • Riwayat: Apabila sebelumnya pernah menderita kanker, maka peluang untuk terkena tumor otak menjadi lebih besar.
  • Terkena paparan radiasi: Paparan sinar radiasi juga meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Biasanya lebih berpeluang pada orang yang telah menjalani radioterapi, CT scan, atau foto rontgen kepala.
  • HIV atau AIDS: Pengidap HIV memiliki risiko lebih besar untuk menderita tumor otak.

Nah Beauty, jika kamu mengalami tanda-tanda di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Penanganan atau pengobatan sejak dini sangat diperlukan karena memberikan peluang untuk sembuh lebih besar.

Semoga informasinya bermanfaat ya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan