HerStory, Jakarta —

Jagat media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan sosok Laeli Atik Supriyatin, Atik Laeli merupakan pelaku mutilasi di Apartemen Kalibata City bersama dengan kekasihnya Djumadil Al Fajri. Kedua pasangan tersebut melakukan perbuatan mutilasi menggunakan golok dan gergaji  terhadap korban bernama Rinaldi Wismamu, yang diketahui adalah seorang YouTuber.

Terungkap fakta bahwa kedua pasangan tersebut tega memutilasi jasad Rinaldi menjadi 11 bagian dan mereka juga telah menyiapkan kuburan di belakang rumahnya untuk Rinaldi.

Nggak hanya terungkap berbagai fakta mengenai perbuatan kejinya tersebut, identitas Atik Supriyatin pun terkuak diberbagai media sosial.

Wanita berusia 27 tahun tersebut merupakan alumni Universitas Indonesia. Ia berkuliah di UI jurusan Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu, tulisan Atik di blog yang ia miliki juga ikut diperbincangkan netizen.

Atik merupakan sosok yang gemar menulis. Hal itu terlihat dari beberapa hasil tulisannya yang ia tampilkan di blog pribadi milikya, laeliatik.wordpress.com. Melalui blognya tersebut, Atik tampak mencurahkan isi hatinya lewat berbagai tulisan yang ia buat. Termasuk perihal kehidupan dan persoalan hidup yang tengah dihadapi Atik di masa lalu.

Salah satu tulisan Atik yang menjadi perbincangan publik adalah sebuah tulisan yang berjudul " Bangsa Viking dan Optimisme Gue "

Gue adalah korban dari optimisme gue sendiri selama bertahun-tahun. Mulai tahun 2012 gue mulai banyak mengalami kegagalan. Gue selalu berfikir mungkin Tuhan lagi negur gue atas kesalahan-kesalahan yang gue lakuin. Mungkin Tuhan pengen gue belajar  dari kegagalan gue. Mulai tahun 2012 optimisme gue dalam hidup mulai menghilang,  gue gak pengen apa-apa, terkadang gue bangun dari kasur dan tiba-tiba berkata ”oh gue masih hidup, hari ini gue mengalami apalagi ya” gue gamau mengalami berbagai  nasib buruk yang menimpa lagi, gue gaberani menatap hari-hari yang akan gue alami  nantinya lalu gue memilih buat tidur lagi berjam-jam kadang seharian.

Gue adalah korban optimisme gue yang overdosis. Tapi tanpa optimisme gue merasa gak semangat menjalani hari-hari yang gue lewati.

Tulisan yang Atik unggah dalam blognya tersebut pun mendapatkan banyak komentar dari para netizen di Twitter. Banyak yang menilai Atik merupakan sosok yang cerdas namun sangat disayangkan tega melakukan perbuatan keji tersebut. 

" Orang pinter juga bisa tersesat,"

" Gua suka tata bahasanya laeli, tapi nggak suka dengan akhlaknya,"

" Kalo sekilas baca tulisannya si, dia pastinya orang berilmu bgt, mungkin udah baca berbagai macam buku, kenal beragam orang. tapi sayangnya karna tuntutan ekonomi,"

Atas perbuatannya tersebut, Atik dan sang kekasih Djumadil mendapatkan hukuman mati.