Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus zoonosis atau penularannya dari hewan ke manusia. Penyakit yang satu ini digolongkan dapat sembuh sendiri.

Meski begitu, data Pusat Pengendalaian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merilis data bahwa cacar monyet sudah mencapai 10.800 kasus di dunia. Data tersebut juga mencakup hasil labolatorium yang berkaitan dengan orthopoxvirus, yaitu keluarga virus awal penyebab cacar monyet, cacar air yang sudah dieliminasi, dan virus cacar sapi yang sangat jarang menular ke manusia.

Penyakit ini umumnya terjadi di Aftrika Tengah dan Afrika Barat sebagai negara endemis. Namun, belakangan virus ini merebak dan menyerang berbagai negara di seluruh dunia.

Biasanya manusia yang terinfeksi monkeypox tak mengalami sakit parah atau fatal. Namun, bagi anak-anak di bawah usia delapan tahun, orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, orang dengan eksim, hingga ibu hamil berisiko mengalami gejala yang lebih buruk.

Kasus cacar monyet pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat pada Mei lalu. Kala itu tes cacar monyet masih sulit ditemukan sehingga catatan kasus yang ada tak bisa mendeskripsikan situasi sebenarnya.

Ahli Epidemiologi Universitas Harvard, Keletso Makofane, menjelaskan bahwa layanan medis harus melalui proses yang rumit untuk melakukan tes pada pasiesn dengan gejala cacar monyet.

Baca Juga: Bersumber dari Binatang, Ini Cara Penularan Cacar Monyet yang Harus Beauty Waspadai!

Baca Juga: Sah! WHO Cabut Status Darurat Kesehatan Global Cacar Monyet, Kasus Menurun Drastis