Organisasi Kesehatan Dunia (WHO telah menetapkan monkeypox alias cacar monyet sebagai kondisi kesehatan darurat global dan meminta negara di dunia agar waspada terhadap penularan penyakit ini.

Di Indonesia sendiri, pemerintah telah memerintahkan kepada semua balai besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) di setuap daerah agar bersiap melakuakn deterksi dini dan uji sampel.

"Jadi sekarang kita mulai melakuakn juga di daerah-daerah supaya lebih cepat," ujar Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi. 

Lebih lanjut, Budi Gunati menjelaskan jika pemerintah sudah mendatangkan 1.500 reagen, cairan, dan perangkat khusus (kit) untuk membantu proses deteksi dan pencegahan penyakit cacar monyet di Indonesia.

"Reagennya beda dengan Covi-19. Reagennya kan kita ada 500 kemarin ada sembilan yang sudah dipakai, kita tambah lagi 1000. Jadi total ada 1500 yang akan kita distribusikan ke lab-lab seluruh Indonesia," kata Budi.

Selain itu, Peerintah Indonesia juga telah menyiapkan dua laboratorium khsusu untuk megantisiapasi penularan cacar monyet.

"Pemerintah telah mempersiapkan komponen yang diperlukan dalam usaha deteksi awal penyakit cacar monyet. Seperti penunjukan dua laboratorium untuk uji sampel, yakni Lboratorium Pusat Studi Satwa Primata di Bogor dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infensi Prof. dr. Sri Oemijati di Jakarta," jelas Wiku.

Selain menyiapkan hal tersebut, pemerintah juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyakit cacar monyet. Masyarakat selalu dihimbau agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai upaya perlindungan mandiri terhadap potensi penularan penyakit tersebut.

Baca Juga: Sentil Peran Pemerintah, Kiky Saputri Mulai Soroti Kedatangan Pengungsi Rohingya di Aceh yang Terus Bertambah: Gak Ada Tindakan Nih?

Baca Juga: Bersumber dari Binatang, Ini Cara Penularan Cacar Monyet yang Harus Beauty Waspadai!