Menu

Waspada Cacar Monyet: Virus Monkeypox Bisa Menular Tanpa Gejala, Begini Penjelasan Ahli

03 Agustus 2022 09:55 WIB
Waspada Cacar Monyet: Virus Monkeypox Bisa Menular Tanpa Gejala, Begini Penjelasan Ahli

Ilustrasi Cacar Monyet. (iStockPhoto/Edited by HerStory)

HerStory, Bogor —

Beauty, kasus cacar monyet atau Monkeypox telah menimbulkan keresahan dan menyisakan beberapa pertanyaan. Dan sebagian besar pertanyaan ini adalah seputar penyebaran dan penularan sang virus.

Hingga saat ini hampir 20.000 kasus cacar monyet telah terlacak secara resmi di seluruh dunia. Infeksi virus ini menyebar dengan kecepatan yang lebih cepat karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakannya sebagai darurat kesehatan global beberapa hari yang lalu. Kali ini, wabah cacar monyet terlihat di negara-negara yang bahkan tak memiliki riwayat penyakit tersebut.

Penularan penyakit ini tentu menimbulkan ancaman besar dan risiko kesehatan yang lebih tinggi. Penularan infeksi terjadi ketika orang berinteraksi satu sama lain.

Dan terlepas dari cara penularan infeksi yang terlihat, ada beberapa 'penyebar diam-diam' juga. Salah satu kontributor utama dari kategori 'penyebar diam-diam' ini adalah orang-orang yang tak menunjukkan gejala, lho Beauty.

Tak seperti ‘penyebar diam-diam’ lainnya - seperti mereka yang dengan sengaja tak menguji diri sendiri - yang tanpa gejala tak menyadari fakta bahwa mereka membawa beban besar virus dan sama-sama mampu menginfeksi orang lain.

Nah, potensi pembawa asimtomatik hampir mirip dengan individu yang terinfeksi yang terlihat.

Kasus tanpa gejala dengan monkeypox adalah nyata

Orang yang mengidap penyakit cacar monyet tanpa gejala ini dapat memiliki presentasi atipikal karena tak ada ruam dan tidak ada gejala prodromal.

Mereka dapat tak menunjukkan gejala selama masa inkubasi yaitu 5-21 hari, jelas Dr Monalisa Sahu, Konsultan Penyakit Menular, Rumah Sakit Yashoda Hyderabad.

Dia menambahkan bahwa kadang-kadang orang-orang seperti itu dapat memiliki gejala kecil yang mungkin tak terlihat dan tak diperhatikan, dan akhirnya mengalami komplikasi seperti ensefalitis.

Ini menarik perhatian kita pada fakta bahwa kasus tanpa gejala memiliki potensi yang sama dengan kasus yang bergejala dalam menyebarkan penyakit.

Namun karena fakta bahwa mereka tak menunjukkan gejala, sulit untuk memastikan keberadaan mereka dan akibatnya sulit untuk mengetahui sifat penularan yang disebabkan oleh mereka.

Jika kamu memiliki kekebalan yang baik dan jumlah virus yang masuk ke tubuh lebih sedikit, kamu mungkin tak menunjukkan gejala tetapi itu tak berarti kamu tak dapat menyebarkan infeksi, kata Dr. Mahesh Kumar, Konsultan, Penyakit Dalam, Narayana Health City.

Dia  menambahkan bahwa setiap orang yang telah beberapa menit terpapar virus dapat tanpa gejala dan merupakan ancaman besar bagi masyarakat.

Beberapa penelitian juga telah menjelaskan kasus cacar monyet tanpa gejala. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa tiga pria dinyatakan positif cacar monyet tanpa menunjukkan gejala apa pun. 

“Ketiga pria itu menyangkal memiliki gejala pada minggu-minggu sebelum dan sesudah sampel diambil. Tak satu pun dari mereka melaporkan paparan kasus monkeypox yang didiagnosis, juga tidak ada kontak mereka yang mengembangkan monkeypox klinis,” kata hasil penelitian tersebut.

Sifat kasus tanpa gejala dan tingkat keparahan penyebaran infeksi masih belum diketahui. WHO dalam pembaruan terbaru tentang monkeypox mengatakan, sejauh mana infeksi tanpa gejala dapat terjadi tidak diketahui.

Cacar monyet tak mengembangkan lepuh atau lesi

Dr Kumar menjelaskan dan mendorong orang untuk memperhatikan bahwa seseorang tidak boleh menunggu lesi dan lepuh muncul untuk memastikan menderita cacar monyet. Bahkan demam ringan tidak boleh dianggap enteng selama masa genting ini.

Karenanya, isolasi dan tes mandiri bisa menjadi solusi paling dekat untuk mengendalikan penyebaran cacar monyet melalui kasus tanpa gejala. Mialgia, demam ringan, malaise, kelemahan, merasa tidak enak badan, tingkat energi yang rendah dapat luput dari perhatian, kata Dr Kumar. 

Ia pun menekankan bahwa ini adalah indikator potensial dari infeksi cacar monyet. Dia mengatakan, jika ada yang mengalami semua gejala ini selama lebih dari 2-3 hari, carilah bantuan medis. Intervensi medis yang tepat waktu dapat menghentikan penyebaran infeksi.

Terlepas dari hal itu, gejala khas infeksi cacar monyet adalah demam, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, mialgia, kekurangan energi, dan lesi.

"Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 2 hingga 4 minggu," kata WHO.

Baca Juga: Jangan Abai! Ini 4 Cara Mudah Terhindar dari Mpox atau Penyakit Cacar Monyet, Catat Ya Beauty!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan