Pasangan yang sedang jatuh cinta. (Unsplash/Kristina Litvjak)
Berbicara tentang cinta memang gak akan pernah ada habisnya. Ya, setiap orang pasti pernah mengalami jatuh cinta. Dalam sehari-hari, cinta dalam sebuah hubungan sering digambarkan sebagai gairah dan kasih sayang.
Cinta datang tanpa bisa direncanakan, lahir dari emosi dasar manusia. Karena itu orang bisa mengalami cinta buta, cinta yang membutakan nalar tetapi bisa juga memiliki cinta yang logis dan rasional.
Menurut Yunani kuno ada beberapa jenis cinta. Apa saja?
Eros atau cinta erotis adalah cinta yang melibatkan romantika dan gairah, karena itu bisa juga disebut cinta birahi. Eros merupakan cinta yang bersumber pada keinginan dan hasrat seksual, makanya daya tarik fisik menjadi hal utama. Cinta jenis ini mudah berkobar namun bisa cepat padam.
Berbeda dengan eros, philia adalah jenis cinta yang gak begantung pada nafsu dan hasrat seksual. Orang Yunani kuno mendefinisikannya sebagai kasih sayang. Jenis cinta ini mengarah pada ikatan persahabatan yang membuat kedua pihak merasa nyaman karena saling percaya dan saling ketergantungan pada kedua pihak.
Yaitu jenis cinta yang ditunjukan pada diri sendiri. Mencintai diri sendiri adalah landasan untuk dapat mencintai orang lain. Cinta ini muncul ketika orang menilai diri sendiri secara fisik, intelektualitas dan rohani hingga merasa dirinya berarti. Bentuk negatif dari cinta philautia adalah narsisme, memuja diri secara berlebihan, merasa sangat penting dan menuntut dikagumi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.