Menu

Kabar Baik! Ini Dia Inovasi Baru Pencegahan Demam Berdarah Dengue

10 Agustus 2022 21:40 WIB
Kabar Baik! Ini Dia Inovasi Baru Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Nyamuk Aedes Aegypti pemicu DBD (Istimewa)

HerStory, Medan —

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang hingga kini masih mengalami peningkatan tiap tahunnya di beberapa negara, termasuk Indonesia. Penyakit yang satu ini dapat menyerang siapa saja di berbagai kalangan usia.

Pada tahun 2022, kasus DBD di Indonesia mencapai 61.046 kasus dan 580 kematian. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka tersebut, salah satunya melalui pelaksanaan 3M Plus (menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang)

Namun, kasus DBD tetap mengalami peningkatan. Apalagi kini ada tantangan baru di mana harus dilakukan upaya pengendalian pandemi Covid-19 di saat yang sama.

Kabar baik, penelitian yang dilakukan oleh The World Mosquito Program (WMP) melakukan studi menggunakan nyamuk dengue yang mengandung Bakteri Wolbachia. Penelitian yang dijalankan oleh Prof. Adi Utarini ini diharapkan dapat menekan kasus DBD.

Bakteri Wolbachia dapat tumbuh alami di serangga, kecuali nyamuk Aedes Aegypti. Tak hanya itu, bakteri ini juga dapat melumpuhkan virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti sehingga virus tak akan menyebar ke dalam tubuh manusia atau menjadi resisten.

Oleh karena itu, gigitan nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia gak akan berdampak bagi kesehatan. Tak hanya itu, nyamuk ini tak akan bertahan lama sehingga penyebarannya semakin menurun dan jumlahnya kian berkurang karena mati.

Baca Juga: Kasusnya di Indonesia Semakin Meningkat, Moms Simak Yuk 5 Gejala Demam Berdarah yang Sering Terjadi, Bukan Cuma Sakit Kepala!

Baca Juga: Kasus DBD Makin Naik, Ini 5 Makanan yang Bisa Bantu Percepat Penyembuhan Demam Berdarah! Moms Sudah Tahu Belum?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.