Pada awal muncul SARS-CoV-2, virus yang bertanggung jawab atas infeksi COVID-19, banyak ahli yang berpendapat bahwa virus ini bisa menular lewat benda. Namun, fakta terbaru menunjukkan virus corona lebih menular melalui udara atau airborne.

Penelitian menunjukkan sedikit bukti bahwa virus itu menular lewat benda, melainkan lebih banyak kasus yang menunjukkan bahwa virus menyebar melalui transmisi pernapasan atau lewat udara.

Melansir laman Medical Daily (8/10/2020) penelitian dunia menegaskan bahwa transmisi pernapasan adalah metode penularan utama. Artinya bersin, batuk, atau dihirup oleh seseorang yang mengidap virus dapat dengan mudah terinfeksi COVID-19. Bahkan ketika para peneliti mengira virus menyebar dari kontak permukaan atau benda, ternyata penularan pernapasan juga bisa terjadi.

“Sejauh yang saya tahu, belum ada kasus infeksi COVID yang terdokumentasi hanya dari menyentuh permukaan, meskipun saya pikir akan sulit juga untuk mendokumentasikan kasus seperti itu,” ujar Leann Poston, MD, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Medical Daily.

Meskipun virus bisa menular lewat permukaan benda, Dr. Poston mengatakan bahwa lebih mudah virus tersebut menular melalui udara yang terkontaminasi pasien COVID-19 saat bersin ataupun batuk.

“Virus dapat disebarkan melalui fomites atau objek, tetapi jauh lebih sulit. Seseorang perlu batuk atau bersin pada benda tersebut, dan kemudian orang lain perlu menyentuh permukaan yang terinfeksi dan kemudian menyentuh mata dan hidungnya. Bukan skenario yang mungkin terjadi, terutama sekarang, dengan tindakan pencegahan yang paling diambil untuk membendung penyebaran,” lanjut Dr. Poston.