Menu

Ngeri... Ternyata Hipertensi Bisa Merusak Otak! Simak Penjelasan Dokter Ahli Ini Beauty

31 Agustus 2022 21:30 WIB
Ngeri... Ternyata Hipertensi Bisa Merusak Otak! Simak Penjelasan Dokter Ahli Ini Beauty

Ilustrasi memeriksa tekanan darah. (Pixabay/Steve Buissinne)

HerStory, Jakarta —

Beauty, kamu pasti sudah mengetahui ihwal bahayanya penyakit hipertensi alias tekanan darah tinggi. Tapi, kamu mungkin gak akan menduga jika hipertensi ternyata dapat menyebabkan gumpalan darah otak mengeras dan aliran darah menuju otak terhambat sehingga memicu terjadinya stroke, mulai dari skala ringan (Transient Ischaemic Attac /TIA) sampai stroke berat yang bisa menyebabkan kecacatan menetap/mengancam jiwa, terutama jika tak ditangani. 

Maka, mengelola hipertensi dengan baik sangat dibutuhkan untuk dapat mencegah terjadinya stroke tersebut. Masyarakat dihimbau untuk mengenali dan mengendalikan tekanan darah sendiri untuk menghindari penyakit berbahaya yang tidak diinginkan.

Nah, salah satu bentuk kontrol tekanan darah yaitu dengan rajin mengukur tekanan darah sendiri dengan home blood pressure monitoring (HBPM). Dan bagi pasien penderita hipertensi harus terus patuh dalam menjalani pengobatan dan pengukuran tekanan darah secara benar dan berkala. Pasien stroke pun harus mengelola hipertensinya dengan baik agar tidak semakin parah dan berakibat kecacatan menetap atau kematian.

Terkait penyakit ini, dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, pun menjelaskan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko utama kejadian stroke. Setiap kenaikan tekanan darah sistolik 2 mmHg akan meningkatkan risiko Stroke 10% pada orang dewasa.

Dikatakan dr. Eka, hipertensi sendiri ditemukan pada 64-70% kasus stroke. Dan secara mekanisme, tekanan darah tinggi pada dasarnya menyebabkan kerusakan sel dinding pembuluh darah (sel endotel) dan mengganggu fungsi dari otot di dinding pembuluh darah nadi/arteri. 

“Kondisi ini dapat membuat arteri menjadi kaku dan tersumbat. Bila arteri yang tersumbat ada di bagian otak, hal ini akan membuat otak tidak mendapatkan aliran darah dan oksigen yang cukup, sehingga semakin lama semakin banyak sel/jaringan otak yang mulai mati. Hal ini membuat seseorang berada pada risiko stroke yang jauh lebih tinggi. 

Kerusakan endotel dan lapisan otot pembuluh darah arteri karena Hipertensi juga dapat menyebabkan penipisan dinding pembuluh darah arteri di otak yang dapat mengakibatkan arteri bisa / mudah pecah dan menyebabkan perdarahan di otak,” tutur dr. Eka, saat virtual media briefing, Rabu (31/8/2022).

Lebih lanjut, dr. Eka menuturkan bahwa menurut World Health Organization (WHO) pada 2021 terdapat 1,4 milyar penduduk dunia hidup dengan Hipertensi. Dan hanya 14% yang memiliki tekanan darah terkontrol. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018 menunjukkan prevalensi Hipertensi 34,31 hanya 8,8% yang terdiagnosis, 13% yang tidak minum obat, serta 32,3% yang minum obat namun tidak teratur. 

Baca Juga: Biar Gak Membahayakan Tubuh, Ini Nilai Tekanan Darah yang Normal pada Lansia, Kira-Kira Berapa Ya?

Baca Juga: Darah Tinggi Minggat! Ini 5 Makanan Kaya Protein yang Cocok untuk Dikonsumsi, Catat Ya Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.