Menu

Dirut RSCM: Pandemi Dorong Migrasi Digital Layanan Rumah Sakit

08 September 2022 07:55 WIB
Dirut RSCM: Pandemi Dorong Migrasi Digital Layanan Rumah Sakit

dr. Lies Dina Liastuti , Sp.JP(K), MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Direktur Utama Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS., menuturkan bahwa pihak RSCM akan terus menghadirkan aplikasi layanan kesehatan terintegrasi dan menjangkau masyarakat di luar sana.

"Aplikasi yang selama ini kita kembangkan itu ternyata belum terintegrasi. Nah ini bagaimana kita usahakan, gimana caranya ini menjadi satu klik," tutur dr. Lies, saat sesi press conference 'Mengatur Ulang Layanan Kesehatan', di Kantorkuu Coworking and Office Space, Jakarta, Rabu (7/9/2022). 

dr. Lies mengatakan, masa pandemi Covid-19 lalu menimbulkan inovasi terobosan dalam hal digitalisasi RSCM yang dibangun sejak beberapa tahun terakhir. Adapun, SiapDok jadi salah satu layanan telekonsultasi terpadu SmartRSCM hingga saat ini.

"Di tengah pandemi, ini jadi salah satu tantangan terbesar. Peraturan pembatasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah tentunya membuat akses layanan kesehatan menjadi terbatas. Karena hal itulah akhirnya kami pun membuat SiapDok. Dan kini, layanan telekonsultasi tersebut diperluas dan aplikasi berubah nama menjadi SmartRSCM by SiapDok atau SmartRSCM," kata dr. Lies.

dr. Lies lantas mengatakan, aplikasi SmartRSCM ini dapat memudahkan pasien berkonsultasi dengan dokter di RSCM. Menurutnya, salah satu keunggulan dari layanan ini adalah pasien dapat berkonsultasi dengan video call. 

Lalu, keunggulan lain dari aplikasi SmartRSCM adalah seluruh konsultasi masuk ke rekam medik pasien sehingga dapat terpantau oleh dokter dengan baik dan akuntabel sesuai standar Internasional

"Jadi kalau misalnya dimana-mana gak bisa dirujuk ke RSCM, bisa konsultasi dari rumah. Pakai video. Kita bisa melihat kondisi pasien. Jadi kita bisa lihat secara langsung," imbuh dia.

Terkait dengan digitalisasi dalam pelayanan kesehatan, Lies mengakui hal ini tak mudah. Dia bilang, banyak menghadapi kendala dan tantangan, mulai dari keterbatasan tenaga IT hingga anggaran.

"Tantangan buat kami dan rumah sakit lain bagaimana bisa terealisasi sambil terus melakukan proteksi terhadap data, karena biar bagaimanapun data kerahasiaan paseien itu yang utama," tutur Lies.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.