HIV atau Human Immunodeficiency Virus mengakibatkan gangguan bahkan rusaknya kekebalan tubuh penderita.  Virus ini akan menginfeksi sel CD4 dalam tubuh.

Salah satu cara penularan HIV adalah lewat hubungan seksual. Biasanya seseorang yang aktif melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan rentan terjangkit virus ini.

Dokter sekaligus seksolog Boyke Dian Nugraha menyebutkan bahwa seseorang yang aktif berhubungan seksual dan suka berganti pasangan sebaiknya melakukan tes HIV.

Di awal ketika HIV masuk itu seperti tidak ada gejala, dia seperti flu biasa juga tidak, terkadang sama sekali tidak ada gejala apa-apa sangat tergantung dengan daya tahan tubuhnya. Walau selama 6 bulan, kita sebut sebagai fase jendela, baru mulailah darah terdeteksi,” ungkap dr. Boyke melansir beberapa sumber.

Virus HIV biasanya baru terdeteksi setelah 6 bulan berada dalam tubuh penderita. Oleh karena itu, perlu dilakukan tes 3 bulan setelah berhubungan seksual.

“Oleh karena itu, pemeriksaan HIV AIDS sejak melakukan hubungan seks itu biasanya dilakukan 3 bulan karena 3 bulan biasanya sudah ada yang positif kalau daya tahan tubuhnya rendah, atau 6 bulan. Jadi pemeriksaannya setiap 6 bulan sejak hubungan seks yang terakhir,” jelasnya.

“Jadi tergantung jumlah hubungan seksnya, apa lagi dengan berganti-ganti pasangan, setiap pasangan yang baru ya harus melakukan cek lagi, tapi jaraknya 3-6 bulan (setelah berhubungan intim),” tegas dr. Boyke menambahkan.

Baca Juga: Bulan Syawal Banyak Pasutri Baru, Sudah Tahu Belum Trik Hubungan Seks Malam Pertama Auto Kelojotan dari Dokter Boyke? Simak Yuk!

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bisa Jadi Penyebab HIV pada Wanita, Beauty Harus Hindari!