Lakon Indonesia tetap konsisten bekerja sama secara langsung dengan pengrajin tradisional di daerah untuk memberikan hasil yang nyata dalam menggerakan roda perekonomian mereka. 

Lebih jauh dari itu, memasuki tahun kelima, Lakon Indonesia juga memberikan pandangan-pandangan yang baru dan ilmu-ilmu yang baru sehingga semuanya itu bisa berguna bagi kelangsungan masa depan.

"Hal ini memberikan hasil yang nyata dalam menggerakan roda perekonomian mereka," kata Thresia Mareta selaku Founder Lakon Indonesia.

Penutupan pameran busana JF3 Fashion Festival digelar meriah dengan pertunjukan bertajuk "Lorong Waktu". Tema ini diusung demi mengangkat prinsip-prinsip dasar budaya dan tradisi yang sudah turun temurun di Indonesia.

"Seperti katun, denim, kanvas, voile, taffeta, dan chiffon. Juga mengajarkan cara kerja dan cara pembuatan yang lebih benar sehingga kematangan karya mereka dapat berkembang dengan lebih baik untuk mencapai kelangsungan kehidupan dan budaya secara jangka panjang," ungkap Thresia.

Koleksi Lorong Waktu merupakan hasil kolaborasi Lakon Indonesia bekerjasama dengan salah satu seniman atau ‘maestro’ batik Indonesia, yaitu Cahyo dari Pekalongan, Jawa Tengah. 

Cahyo dikenal dengan motif flora dan fauna nya yang sangat luwes dan halus dengan teknik pewarnaan yang sangat istimewa. Perkenalan Lakon Indonesia dengan Cahyo sebenarnya telah dimulai jauh sebelum dimulainya koleksi Pakaiankoe di tahun 2020 yang lalu.  

Baca Juga: JF3 Dukung Generasi Muda Dalam Industri Fesyen di Indonesia

Baca Juga: Pamerkan Koleksi 'New Philosophy' di JF3 Fashion Festival, Albert Yanuar Tonjolkan Sisi Berani, Tegas, dan Idealis