Menu

Bikin Geger Se-Indonesia! Hacker Bjorka Bocorkan Dalang dari Pembunuhan Munir, Sosok Pejabat dari Partai Politik Disorot

12 September 2022 06:40 WIB
Bikin Geger Se-Indonesia! Hacker Bjorka Bocorkan Dalang dari Pembunuhan Munir, Sosok Pejabat dari Partai Politik Disorot

Bjorka mengukap kasus pembunuhan munir (Foto: Mulia Budi/detikcom)

HerStory, Jakarta —

Hacker Bjorka baru-baru ini membuat heboh jagat media sosial dengan salah satu postingannya yang mengungkap otak dari kasus pembunuhan Munir seorang aktivitis HAM.

Seperti diketahui, Munir tewas dibunuh dengan diracun dalam penerbangan menuju Belanda, 7 September 2004 silam.

Melansir Suarasurakarta.com, jaringan HerStory, sebuah kanal dari hacker yang sedang viral saat ini bernama Bjorka merilis nama dibalik pembunuhan Munir.

Akun yang mengaku sebagai orang Polandia dengan ID @bjorkanism tersebut telah mendapat perhatian masyarakat Indonesia seiring dengan pembobolan data besar-besaran warga Indonesia di internet.

Melalui tulisan yang ia rilis pada Minggu pagi, ini diberi judul 'Siapa yang Membunuh Munir?' seolah-olah ia mempertanyakan hal tersebut.

Sementara pada paragraf awal kedua, Bjorka menjawab secara langsung dan tegas bahwa orang tersebut merupakan Muchdi Purwopranjono yang saat ini pertama sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.

Selanjutnya, Bjorka menuliskan sejarah singkat pribadi Munir, sebagai koordinator Kontras yang getol mengungkapkan bahwa pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar.

Aksi yang membuat Muchdi Purwopranjono yang saat itu menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus sangat tidak senang dengannya. Akibatnya, Muchdi harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari seperti pemaparan Bjorka dalam tulisan.

Pasca pemberhentian tersebut, Muchdi diangkat sebagai Kepala Deputi V BIN pada 27 Maret 2003. Dimana jabatan tersebut sangat memungkinkan baginya untuk melakukan aksi yang dianggap merugikan negara.

Menurut Bjorka juga, Muchdi telah memanfaatkan jaringan non-organik BIN yaitu Pollycarpus Budihari Priyanto yang merupakan pilot PT Garuda Indonesia Airways guna proses membunuh.

Dimana kebetulan saat itu diketahui Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia. Pollycarpus kemudian diangkat menjadi petugas keamanan penerbangan untuk menaiki PT Garuda Indonesia Airways.

Salah satunya adalah yang ditumpangi oleh sosok Munir saat itu. Bjorka mengklaim bahwa Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di keamanan perusahaan.

Meski kemudian dikoreksi oleh saksi Budi Santoso yang sempat bertanya, "Ini untuk apa?" Pollycarpus menjawab,

"Pak, saya mau ikut corporate security karena banyak masalah di Garuda."

Budi Santoso juga mengoreksi surat tersebut karena mengetahui Polly adalah jaringan non-organik Muchdi.

Di akhir tulisan, Bjorka menuliskan bahwa kasus kematian Munir ini bahkan terancam kadaluarsa jika tidak ada pernikahan atau status korban tidak berubah menjadi pelanggaran HAM berat.

Lalu sebagai penutup, hacker yang tidak jelas diketahui identitasnya itu tertulis, "Apa yang terjadi dengan janji Anda Pak Presiden?," tulisnya.

Sebelumnya, Bjorka terus melakukan pembobolan sejumlah data penting, seperti dokumen pembunuhan aktivis Munir, identitas pribadi Menkominfo Johnny G Plate, dokumen Presiden hingga ancaman penyebaran data MyPertamina.

Uniknya, aksi dari Bjorka justru didukung sejumlah netizen Indonesia meski tidak sedikit pula yang menentangnya. Beberapa kalangan menganggap aksi Bjorka berlebihan.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Nasibah Azzahra

Artikel Pilihan