Menu

Cegah Obesitas Sejak Dini, Yuk Moms SImak 3 Trik Ampuh Menurut Dokter untuk Turunkan Berat Badan Si Kecil

14 September 2022 07:00 WIB
Cegah Obesitas Sejak Dini, Yuk Moms SImak 3 Trik Ampuh  Menurut Dokter untuk Turunkan Berat Badan Si Kecil

Wanita sedang menimbang berat badan. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Moms perlu hati-hati soal obesitas karena ternyata obesitas tak hanya menyarang orang dewasa tapi juga bisa menyerang anak-anak, maka dari itu Moms perlu mencegah obesitas sejak dini, salah satu caranya dengan menurunkan berat badan anak yang dirasa sudah jauh dari kata ideal.

Lalu bagaimana mengatasi masalah anak obesitas ini? Ulasan dokter berikut ini menjelaskannya untuk Anda!

Fakta mengenai obesitas pada anak

Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 memaparkan bahwa prevalensi obesitas pada anak balita Indonesia yaitu sekitar 11,9%. Selain itu, penelitian multisenter di Indonesia menyebutkan bahwa prevalensi obesitas anak usia SD yaitu sebesar 12,3%.

Berbicara mengenai obesitas, dr. Yovita Ananta, Sp. A, MHSM, IBCLC, Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi Rumah Sakit Pondok Indah, menjelaskan tentang 3 cara untuk mengatasi masalah kelebihan berat badan pada anak.

“Ada beberapa prinsip yang bisa dilakukan untuk membantu anak dengan kelebihan berat badan, yaitu mengatur pola makan anak, mengajaknya melakukan aktivitas fisik, modifikasi prilaku anak dan keluarga, serta memberikan dukungan pada anak,” tuturnya saat ditemui dalam acara Media gathering Rumah Sakit Pondok Indah di Jakarta (19/07).

Tips mengatasi anak obesitas dari dr. Yovita

Dalam upaya mengatasi anak obesitas, perlu beberapa langkah konsisten juga kerjasama dari berbagai pihak. Berikut ini merupakan beberapa tips untuk mengatasi anak obesitas. Apa saja?

1. Mengatur pola makan

Hal utama yang sebaiknya diperhatikan pada anak obesitas ialah pola makan dalam kesehariannya. Menurut dr. Yovita beberapa hal yang diterapkan dalam pola asuh makan di antaranya :

  • Makan besar 3 kali sehari, ditambah camilan sehat seperti buah-buatan sebanyak 2 kali per hari, air putih di antara jadwal makan utama, durasi makan 30 menit setiap makan.
  • Netralkan lingkungan, yaitu tidak memaksa anak konsumsi makanan tertentu, jumlah makanan ditentukan oleh anak
  • Pemberian makan sesuai kebutuhan kalori berdasarkan berat badan ideal anak
  • Pengurangan kalori harus bertahap, seperti 200 – 500 kalori sehari dengan target penurunan BB 0.5 kg/minggu.

2. Rutin melakukan aktivitas fisik

Olahraga disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik anak. Mislanya saja, saat si kecil berada di usia sekolah, normalnya ia dapat melakukan keterampilan otot seperti bersepeda, berenang, menari, karate, senam, sepak bola, basket.

Pada anak remaja, mereka bisa melakukan olahraga dalam kelompok atau berjalan kaki/bersepeda ke sekolah, menempati kasur tingkat, mengurangi menonton TV dan bermain komputer, dan bermain di luar rumah.

Aktivitas aerobik juga bisa dilakukan setiap hari selama 60 menit atau lebih. Terdiri dari aktivitas aerobik dengan intensitas sedang (misalnya jalan cepat) atau aktivitas aerobik dengan intensitas bugar (misalnya berlari). Aktivitas aerobik dengan intensitas bugar dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu minggu.

Penguatan otot seperti senam atau push-up, juga baiknya dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu minggu. Selain itu anak bisa melakukan aktivitas penguatan tulang seperti lompat tali atau berlari, dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu minggu.

3. Modifikasi prilaku dan dukungan keluarga

Keluarga memiliki peran penting dalam kebiasaan keseharian anak, seperti pola makan sehat dan beraktivitas fisik. Oleh karena itu, peraturan dan kebiasaan di dalam keluarga akan menjadi pondasi dasar bagi kebiasaannya hingga dewasa kelak.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara-cara berikut:

  1. Orangtua menyediakan nutrisi seimbang dalam kesehariannya
  2. Seluruh anggota keluarga berpartisipasi dalam program diet, mengubah perilaku makan, dan aktivitas fisik secara rutin
  3. Guru dan teman sekolah juga mendukung dengan cara memuji bila anak berhasil dan tidak mengejek anak gemuk
  4. Keluarga dan sekolah memfasilitasi si kecil untuk menjalankan pola hidup sehat dan upaya penurunan berat badan yang sehat.

Nah Moms, yuk lakukan ketiga langkah di atas untuk mengatasi anak yang mengalami obesitas sekaligus mencegah anggota keluarga agar tidak terjadi obesitas.

Semoga informasi di atas bermanfaat!

Baca Juga: Cegah Obesitas Anak, Ternyata Peran MPASI untuk Jadi Fondasi Kesehatan Si Kecil Penting Banget Lho Moms! Simak Yuk

Baca Juga: Bisa Sebabkan Hipertensi dan Obesitas, Inilah 4 Bahaya Jika Moms Beri Anak Makanan Padat Usia 6 Bulan, Tiati Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di The Asian Parent

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan The Asian Parent. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Ida Umy Rasyidah