Menu

Gak Cuma Orang Dewasa, Penyakit Jantung Juga Mengintai Anak, Sederet Gejala dan Cara Mencegahnya Ini Wajib Kamu Ketahui Moms!

15 September 2022 13:05 WIB
Gak Cuma Orang Dewasa, Penyakit Jantung Juga Mengintai Anak, Sederet Gejala dan Cara Mencegahnya Ini Wajib Kamu Ketahui Moms!

Ilustrasi penyakit jantung. (pinterest/freepik)

HerStory, Bogor —

Moms, gak cuma orang dewasa, anak-anak juga berisiko terkena penyakit jantung lho. Hanya saja, penyakit jantung pada anak-anak tak berhubungan dengan gaya hidup seperti pada orang dewasa. 

Namun, begitu penyakit jantung telah didiagnosis, intervensi tepat waktu sangat penting untuk hasil yang baik. Dan untuk ini pasien perlu berkonsultasi dengan spesialis jantung anak dan mengikuti saran pengobatan yang diberikan.

Terkait hal itu, Dr. Supratim Sen, Konsultan Senior (Kardiologi Pediatrik) Rumah Sakit Anak SRCC, yang dikelola oleh Narayana Health dan Roshan Kore, Sr. Ahli Gizi (Gizi dan Diet Pediatrik) di Rumah Sakit Anak SRCC, pun berbagi tentang tanda-tanda penyakit jantung pada anak-anak.

Haruskah anak-anak diuji untuk penyakit jantung?

Cacat jantung yang paling umum pada anak-anak adalah cacat jantung bawaan, yang dibawa sejak lahir. Cacat jantung bawaan utama dapat dideteksi dengan ekokardiografi janin selama kehamilan itu sendiri. Setelah bayi lahir, cacat jantung kritis dapat didiagnosis dan diobati dalam beberapa jam setelah lahir.

Namun, tak semua anak membutuhkan tes rutin terkait jantung. Yang pasti, anak-anak harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dengan dokter mereka, dan jika dokter anak mencurigai adanya penyakit jantung pada anak, mereka kemudian dirujuk ke Dokter Spesialis Jantung Anak. 

Selanjutnya, ahli jantung anak pun akan menilai anak secara detail dan melakukan ekokardiogram untuk mendiagnosis kelainan jantung dan memulai perawatan.

Apa saja tanda-tanda kesehatan jantung anak perlu diperhatikan?

Kamu perlu tahu, Moms, gejala dan tanda-tanda seperti bayi tak bisa menyusu dengan baik, lelah saat menyusu, berat badan yang tak naik, dan keringat berlebih menunjukkan penyakit jantung bawaan. 

Beberapa bayi akan mengalami perubahan warna kebiruan pada bibir, lidah, dan kuku mereka saat menangis.

Sementara, anak-anak yang lebih besar mungkin datang dengan pneumonia berulang, menjadi lelah dan mengalami peningkatan sesak napas saat beraktivitas.

Apa yang harus dilakukan orang tua untuk mencegah anak dari penyakit jantung?

Untuk mencegahnya, anak-anak harus didorong untuk bermain olahraga dan permainan di luar ruangan, dan waktu menonton TV dan layar mereka harus dibatasi.

Untuk olahraga sendiri, tak ada jam atau jumlah minimum atau maksimum olahraga yang dianjurkan, tetapi 1-2 jam aktivitas luar ruangan setiap hari sangat membantu dalam menanamkan dan mendorong gaya hidup sehat sejak dini. Tentu saja, olahraga dan aktivitas di luar ruangan perlu diimbangi dengan pekerjaan sekolah dan belajar seiring dengan pertumbuhan anak.

Anak-anak dengan penyakit jantung mungkin memiliki batasan tentang seberapa banyak mereka dapat dan harus mengerahkan diri, dan ini perlu didiskusikan dengan spesialis jantung pediatrik mereka.

Apakah ada makanan yang harus dimakan anak-anak setiap hari?

Diet jantung sehat adalah yang melengkapi individu untuk melawan penyakit jantung. Ini merekomendasikan bahwa diet anak memiliki keragaman makanan dengan makanan dari berbagai kelompok makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu rendah lemak, protein tanpa lemak, kacang-kacangan, kacang-kacangan dan minyak nabati. 

Diet seperti itu membantu menjaga berat badan yang sehat dan metabolisme yang stabil sambil menyediakan semua nutrisi untuk memenuhi kebutuhan harian anak sesuai RDA (tunjangan diet yang direkomendasikan). 

Makanan yang tinggi kalori tetapi rendah nutrisi, seperti kue, donat dan minuman manis, makanan dengan lemak jenuh, lemak trans dan sodium dalam jumlah besar harus dikonsumsi dalam jumlah sedang atau dihindari.

Kamu perlu tahu juga, Moms, seorang anak dengan penyakit jantung bawaan memiliki metabolisme yang tinggi yang menyebabkan pembakaran kalori lebih cepat sehingga mereka perlu diberi makan makanan berkalori tinggi. 

Pemberian makanan padat kalori dan nutrisi yang sering membantu memenuhi kebutuhan yang meningkat ini. Makanan berprotein tinggi seperti susu atau susu, daging, kacang-kacangan, kecambah dan kacang-kacangan harus disertakan. Untuk anak yang lebih besar, sebaiknya hindari makanan asin, gorengan, manis, dan junk food.

Kemudian, makanan yang mengandung asam lemak omega 3 memiliki efek perlindungan sehingga makanan seperti ikan, biji rami dan minyak biji rami, Kenari, Canola, Kedelai dan minyak kedelai, biji Chia dan sayuran berdaun hijau juga harus dimasukkan dalam makanan secara teratur.

Semoga informasinya bermanfaat, ya Moms!

Baca Juga: Jangan Disepelekan Beauty, Ternyata Polusi Udara Bisa Jadi Pemicu Kanker Paru-paru!

Baca Juga: Gak Cuma Cegah Penyakit Jantung, Ini 3 Manfaat Konsumsi Udang Coklat untuk Kesehatan Tubuh, Moms Sudah Tahu Belum?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan