Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (KataHappyHouse/Edited by HerStory)
Menjalani bahtera rumah tangga, tentu enggak selalu berjalan mulus seperti apa yang diharapkan. Ada lika-liku yang perlalui, ada banyak masalah yang kerap datang silih berganti. Kalau enggak segera ditangani, hal ini bisa memicu terjadinya depresi yang dirakan oleh salah satu pasangan, entah kamu atau suami.
Merasa tertekan hingga berujung depresi bisa datang dari mana pun. Mulai dari pasangan yang terlalu mendominasi, terlalu nge-bossy, hingga sering marah dan juga kerap bersikap kasar. Depresi yang dirasakan disebut sebagai depresi situasional.
Menyadur dari laman Your Tango, Senin (19/10/2020), berikut tujuh tanda depresi situasional yang disebutkan oleh hubungan beracun dan penuh akan kekerasan secara emosioanl di dalamnya.
Depresi bisa muncul ketika kamu merasa lebih kecil atau kurang kuat dari orang yang berinteraksi denganmu. Enggak semua perbedaan kekuatan menciptakan depresi. Misalnya, orang tua memiliki sebagian kekuasan dalam hubungan orang tua dan anak yang sehat.
Selama kewenangan tersebut ditujukan untuk mendidik, hal ini akan berjalan dengan baik. Namun, dalam hubungan cinta antara dua orang dewasa, kekuatan bersama lebih sehat ketimbang saling mendominasi satu sama lain.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.