Menu

Bikin Hubungan Ranjang Makin Penuh Sensasi, Ini 10 Jenis Kondom yang Bisa Kamu Coba! Nomor 6 Fiks Gak Boleh Diskip!

20 September 2022 16:45 WIB
Bikin Hubungan Ranjang Makin Penuh Sensasi, Ini 10 Jenis Kondom yang Bisa Kamu Coba! Nomor 6 Fiks Gak Boleh Diskip!

Ilustrasi wanita memegang kondom (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Biasanya pasangan yang melakukan hubungan seksual dengan memakai kondom untuk menghindari kehamilan yang tak diinginkan.

Alat kontrasepsi ini berbentuk kantung atau balon yang tipis dan longgar befungsi untuk mencegah kehamilan.

Mengutip dari AIDS and Behavior, mengungkap bahwa rata-rata orang menggunakan alat kontrasepsi ini tak hanya bertujuan untuk mencegah kehamilan, namun juga melindungi dari penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS) dan penyakit kelamin.

Sebagai metode penghalang terjadinya kehamilan (kontrasepsi), alat kontrasepsi ini dapat mencegah kehamilan dengan menjaga sperma pria agar tak mencapai sel telur wanita.

Untuk mendapatkannya pun cukup mudah, alat kontrasepsi satu ini tak memerlukan resep dari dokter, dan dapat dengan mudah ditemukan di apotek, toko kelontong, dan toko barang umum.

Alat kontrasepsi ini berfungsi sebagai penghalang antar tubuh ketika berhubungan intim. Alat kontrasepsi ini dapat mencegah kehamilan dengan menahan ejakulasi (sperma) sehingga tak bisa masuk ke rahim pasangan.

Penggunaan alat kontrasepsi ini dapat menurunkan risiko PMS. Ketika digunakan secara konsisten dan benar, alat kontrasepsi ini dapat sangat efektif dalam mencegah PMS, termasuk virus herpes simpleks (HSV) dan virus imunodefisiensi manusia (HIV).

Dilansir dari Cleveland Clinic, sekitar 15 dari setiap 100 orang yang mengandalkan kondom sebagai satu-satunya alat kontrasepsi mereka tak dapat mencegah terjadinya kehamilan lho Moms.

Hal tersebut disebabkan karena alat kontrasepsi ini bisa sobek, bocor, atau lepas saat melakukan penetrasi.

Untuk efektivitas yang lebih ampuh, kontrasepsi ini bisa dikombinasikan dengan alat kontrasepsi lainnya, seperti spermisida, pil kontrasepsi oral, dan diafragma.

Jenis-jenis Alat Kontrasepsi Kondom

Tahukah kamu kalau ada berbagai jenis kondom yang bisa disesuaikan dengan preferensi pasangan kamu.

Berikut ini adalah beberapa jenis kondom yang mungkin kamu belum tahu perbedaannya. Disimak yuk dicuplik dari Orami, Selasa (20/9/2022)!

1. Kondom Lateks

Kondom lateks terbuat dari karet alam, serta merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak tersedia dan paling murah. kamu bisa menemukan jenis alat kontrasepsi ini hampir di seluruh minimarket.

Ketika digunakan dengan benar, jenis alat kontrasepsi lateks secara efektif mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual, atau IMS.

Namun, beberapa orang tak dapat menggunakan alat kontrasepsi berbahan lateks karena mereka alergi terhadap karet, sehingga dapat menyebabkan kulit gatal dan ruam.

2. Kondom Berpelumas

Pelumas dalah lapisan tipis cairan pada kondom. Cairan ini dapat mencegah rasa sakit dan iritasi saat berhubungan seks, serta dapat membantu menjaga alat kontrasepsi ini agar tak rusak.

Jika kamu membeli yang belum memiliki pelumas, kamu dapat menambahkan pelumas untuk membuat seks lebih nyaman. Pastikan menggunakan produk berbasis air agar tak merusak kondom, ya Moms.

3. Kondom Ultra Thin

Jenis kondom ultra-thin terbuat dari lateks yang lebih tipis untuk memungkinkan lebih banyak sensasi selama aktivitas seksual.

Jenis alat kontrasepsi ini tak mungkin pecah dan sama efektifnya untuk mencegah kehamilan yang tak diinginkan dan IMS seperti kondom standar.

Seperti lainnya, alat kontrasepsi ini tersedia dengan dan tanpa pelumas, serta memiliki bentuk yang bervariasi, seperti berdinding lurus dan melebar.

Namun, umumnya pria lebih memilih kondom yang lebih tebal agar hubungan intim berlangsung lebih lama. Ini kembali ke preferensi masing-masing ya Moms.

4. Kondom Berlapis Spermisida

Spermisida adalah bahan kimia yang disebut nonoxynol-9, yang membunuh sperma. Beberapa jenis alat kontrasepsi ini ini dijual dilapisi dengan itu.

Alat kontrasepsi dengan spermisida dapat menurunkan risiko kehamilan, tetapi jumlah spermisida yang disertakan dengan kondom mungkin tak cukup untuk membuat resiko hilang sepenuhnya.

Tetap perhatikan perubahan pada area vagina ya, karena nonoxynol-9 bisa menyebabkan iritasi bagi sebagian orang.

5. Kondom Polyisoprene

Polyisoprene adalah bentuk karet sintetis yang disetujui FDA dan tak mengandung protein dalam lateks, yang dapat memicu respons alergi.

Alat kontrasepsi berbahan polyisoprene bertekstur lembut, memiliki kelenturan yang sama seperti kondom lateks, dan tak mungkin pecah atau robek.

Kondom berbahan ini melindungi dari risiko IMS dan kehamilan yang tak diinginkan. Tetapi alat kontrasepsi yang dibuat dari polyisoprene akan lebih tebal daripada yang lain, sehingga beberapa orang mungkin merasa tak nyaman.

Variasi Alat Kontrasepsi Kondom

Nah, dari berbagai jenis kondom yang ada, dalam tulisan ini bakal memberikan 5 varian yang layak untuk dicoba.

Masing-masing alat kontrasepsi ini punya keunikan sendiri, yang bahkan mungkin tak terpikirkan oleh kamu kalau memang ada jenis kondom seperti itu. Apa saja sih? Yuk langsung simak saja!

6. Glow In The Dark

Ini merupakan jenis kondom yang bercahaya dalam kegelapan. Bisa dibayangkan, bagaimana saat lampu kamar dimatikan, dan dalam remang tinggal cahaya dari kondom itu saja yang bisa dilihat dengan jelas.

Sebagian besar kondom jenis ini sudah lulus uji keamanan, sehingga juga aman dipakai untuk mencegah kehamilan atau dipakai saat kamu sedang PMS.

Sebelum memakainya, kamu perlu memaparkannya di bawah sinar terlebih dahulu, setaknya 30 detik. Jenis kondom ini tak beracun, dan biasanya dibuat dalam 3 lapisan.

Lapisan dalam dan luar berbahan lateks biasa, sedangkan bagian tengahnya mengandung pigmen bersinar yang aman. Jenis kondom ini punya sensasi kejutan yang seru.

7. Kondom Aneka Rasa

Banyak merek kondom mengklaim bahwa produk mereka punya rasa yang enak dan aroma yang menggoda.

Rasa yang dimaksud ini bisa terkandung dalam pelumas, atau melapisi jenis alat kontrasepsi tersebut.

Kamu bisa memilih aneka rasa seperti mint, anggur, jeruk, pisang, stroberi, permen karet, cokelat, vanila, dan bahkan bacon atau cola.

Untuk lebih menggugah selera, jenis kondom ini pun diberi warna sesuai rasanya. Misalnya kuning untuk pisang, dan merah untuk stroberi. Biasanya kondom ini dipakai untuk menambah sensasi pada seks oral.

Sebagian besar alat kontrasepsi aneka rasa ini sudah lolos uji keamanan. Jika dipakai pada vagina, pastikan saja kondom tak mengandung gula.

8. Kondom Bertekstur

Jenis alat kontrasepsi ini dibuat untuk menambah kenikmatan, baik itu bagi kamu maupun pasangan, tergantung di mana letak teksturnya.

Beberapa kondom jenis ini punya tonjolan di bagian atas dan pangkal, yang dapat menambah stimulasi di tempat yang tepat untuk kamu.

Selain ini juga ada ratusan bintik-bintik di bagian luar yang juga dapat menambah kepuasan, atau di bagian dalam yang meningkatkan kenikmatan.

Ada aneka bentuk untuk jenis alat kontrasepsi bertekstur ini, salah satunya yang punya ujung seperti bohlam dengan bentuk yang lebih berkontur.

Namun jangan khawatir, karena ujung saraf milik pasangan masih bisa tetap dalam keadaan paling sensitif, dan kondom ini dapat menambah rasa nikmatnya. Jangan lupa, pastikan untuk memeriksa dan membaca apa yang tertulis dalam kemasannya.

9. Kondom yang Memberi Rasa Hangat

Kondom hangat ini biasanya terbuat dari lateks yang lebih tipis, untuk membantu meningkatkan sensasi.

Jenis alat kontrasepsi ini mengandung pelumas dengan kehangatan yang akan aktif karena kelembapan alami tubuh. Sensasi lembut dan hangatnya dapat meningkatkan kenikmatan bagi kamu.

10. Kondom dengan Sensasi Menggelitik

Jenis kondom yang satu ini diformulasikan khusus untuk memberi sensasi tingling atau menggelitik yang intens dan akan sangat menyenangkan baik itu untuk kamu.

Biasanya alat kontrasepsi jenis ini mengandung pelumas dengan sensasi tingling. Beberapa merek membuat alat kontrasepsi ini dengan bahan yang aman dan beraroma mint.

Risiko Menggunakan Kondom

Kondom dapat pecah, robek, atau terlepas ketika digunakan saat berhubungan. Jika hal tersebut terjadi, kamu akan memiliki risiko lebih tinggi terkena PMS atau kehamilan yang tak diinginkan.

Risiko potensial lainnya yang dapat terjadi, yaitu:

- Alergi pada bahan lateks.

- Infeksi saluran kemih dari alat kontrasepsi yang dilumasi spermisida.

- Iritasi vagina atau penis.

Bila mendapati alat kontrasepsi ini rusak atau pecah ketika sedang digunakan, disarankan untuk lakukan pemeriksaan HIV dan STD (mendeteksi infeksi atau masalah terkait penyakit menular seksual).

Selain itu, dapatkan resep kontrasepsi darurat segera setelah melakukan hubungan intim. Itu dia berbagai ulasan mengenai kondom, mulai dari keefektivannya hingga jenis-jenisnya. Jadi, jenis mana yang bakal jadi pilihan kamu malam ini Moms?

Baca Juga: Bulan Syawal Banyak Pasutri Baru, Sudah Tahu Belum Trik Hubungan Seks Malam Pertama Auto Kelojotan dari Dokter Boyke? Simak Yuk!

Baca Juga: Kata Siapa Susah? Ini 4 Tips Bikin Pasangan Kelojotan saat Bercinta Sambil Berdiri, Nomor 3 Paling Penting!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.