Selain dihadapkan dengan pandemi virus corona, negara China juga tengah dihadapi oleh norovirus yang merupakan penyebab kerancunan makanan. Enggak hanya di China, norovirus ternyata juga ada di Indonesia. 

Penelitian yang dilakukan oleh Juniastuti dan kolega yang dipublikasikan di Journal Medical Virology pada bulan Mei lalu melaporkan 15,4% dari 91 sempel di rumah sakit di kota jambi mengandung norovirus. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia.

Norovirus sendiri merupakan penyebab utama dari gastroenteritis atau infeksi usus akut yang menimbulkan gejala berupa diare dan muntah di seluruh dunia. Norovirus ini ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi, sehingga sering disebut kerancunan makanan.

Gejala norovirus yang kerapkali muncul adalah demam,nyeri perut,diare,mual, dan muntah. Gejala tersebut biasanya timbul dalam 24 jam setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Untuk mencegah terjadinya infeksi norovirus, setiap orang harus menjadi berbagai kualitas makanan yang akan dikonsumsi dengan baik dan jangan lupa untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.