HerStory, Jakarta —

Jadi wanita yang dituntut untuk selalu sempurna rasanya berat banget.

Perdebatan tentang identitas diri sendiri dan harus pasang bahu tebal untuk bisa diterima masyarakat sebagai wanita yang tangguh. 

Padahal mereka enggak tahu betapa beratnya hidup jadi wanita dan enggak jarang juga hal-hal sepele membuat wanita jadi mudah kesal karenanya.

Salah satu hal yang terlihat sepele tapi membatin adalah masalah standar kecantikan. Masih banyak yang menomorsatukan kondisi fisik dan penampilan dalam pekerjaan dan hal-hal lainnya. 

Kulit putih, rambut lurus, tinggi semampai selalu jadi taraf ukur dari definisi cantik.

Padahal, di Indonesia sendiri terdapat banyak suku dan budaya dengan tampilan fisik yang berbeda-beda.

Lalu kenapa bisa standar kecantikan di Indonesia malah terkesan terbalik dari kondisi wanita-wanita asli Indonesia?

Dilihat ke belakang, Indonesia yang baru merdeka selama 75 tahun tergolong negara yang masih muda. Enggak bisa dipungkiri kalau budaya di negeri ini masih bercampur dengan budaya orang Eropa yang mereka bawa saat masa penjajahan dulu.

Sama seperti standar cantik yang tertanam hingga saat ini adalah definisi cantik kulit orang Eropa. Sungguh berbeda dengan kondisi yang ada di Indonesia.

Bahkan, iklan sabun yang diperjualkan di Indoneisa, dari jaman kolonial sudah menghadirkan model cantik dari negara lain, bukan negara sendiri.

Akun @potretlawas yang suka membagikan foto-foto bersejarah, mengunggah foto iklan lawas sabun mandi yang diklaim menjadi salah satu faktor penanaman imaji cantik dan standar kecantikan bagi pribumi yang saat itu terjajah.

#Iklanlawas saboen wangi Lux berbentuk kartu pos, buatan akhir 30-an.

Berhias wajah dua bintang Hollywood Deanna Durbin dan Barbara Stanwyck, media-media beginilah yang turut menanamkan imaji cantik di mata orang awam masa itu: putih dan [berwajah] Eropa. pic.twitter.com/SyfUvttYFj

— Potret Lawas (@potretlawas) October 18, 2020

"Imaji tsb kelak amat kentara wujudnya sejak akhir 40-an hingga ujung dekade berikutnya. Segala cara mempercantik, atau mungkin meng-Eropa-kan, penampilan dipakai luas."

"...tenarnya gaun-gaun pendek, meniru model dress. Hingga makin lazimnya memotong dan mengurai rambut."

Beauty, mempercantik diri memang enggak ada salahnya, tapi jangan pernah merasa enggak cantik hanya karena kamu jauh dari standar kecantikan yang dibuat oleh penjajah. Sama seperti negara ini yang telah merdeka, kamu juga harus memerdekakan diri kamu dari rasa insecure yang enggak berkesudahan dan mulai menerima kecantikan dirimu sendiri tanpa harus membandingkannya dengan orang lain.

Baca Juga: Helat Kampanye #TogetherWeShine, Marina Beauty Journey 2024 Kawinkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal dan Semangat Kebersamaan! Seru Banget Lho!

Baca Juga: Terlihat Paripurna Usai Nyoblos, Kecantikan Ayu Ting Ting Dipuji Tak Berubah Meski Tertangkap di Kamera Wartawan: Mulus Banget...