Menu

Kini Menjabat Sebagai Direktur, Intip Kisah Lucia Karina yang Sempat Alami Diskriminasi saat Memulai Karier

23 September 2022 23:15 WIB
Kini Menjabat Sebagai Direktur, Intip Kisah Lucia Karina yang Sempat Alami Diskriminasi saat Memulai Karier

Lucia Karina, Direktur Public Affair, Communication and Sustainability. (Jasmine/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Diskriminasi gender utamanya pada wanita di tempat kerja kini masih sering ditemui. Diskriminasi ini bisa saja berupa upah yang tak sama atau bahkan posisi wanita yang sulit menduduki posisi manajerial.

Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability untuk Indonesia dan Papua Nugini pun membagikan sedikit kisahnya kepada HerStory mengenai perjalanan kariernya.

Awalnya, sebagai lulusan teknik sipil, ia mulai mengawali kariernya di industri yang dapat dibilang cukup keras, yakni di industri mining dan juga konstruksi yang mayoritas pekerjanya adalah pria.

"Pada saat era saya bekerja, perempuan itu langka. Kalau flashback kembali, memang ada pelecehan-pelecehan yang dilakukan," ungkapnya kepada HerStory pada Jumat (23/9/2022).

Saat dirinya menceritakan bahwa terdapat beberapa pelecehan yang ada pada industri tersebut, ternyata hal inilah yang membuatnya memiliki keinginan yang kuat untuk membuktikan bahwa wanita juga mampu.

"Meskipun ada diskriminasi, saya jadi punya keinginan lebih untuk membuktikan bahwa perempuan itu mampu," tambahnya.

Menurutnya, kondisi industri pada saat itu terhadap wanita sangat keras. Lucia pun akhirnya melihat bahwa tak adanya emansipasi terhadap wanita. Oleh karena itu, ia berprinsip bahwa dirinya harus menunjukkan keprofesionalan dan harus bisa lebih berhasil. Hal ini pun diungkapkannya karena ia pernah mengalami menerima upah yang lebih sedikit dibandingkan pekerja pria lainnya.

"Dulu itu diskriminasi yang saya alami sangat keras, akhirnya saya harus punya prinsip untuk bisa menunjukkan keprofesionalan saya dan harus bisa lebih berhasil dari para pekerja lainnya," tegasnya.

Lucia pun akhirnya memilih untuk pindah dari perusahan tersebut dan berkarier di tempat yang mendukung kesetaraan gender. Bahkan, tak jarang juga dirinya menjadi manajer termuda dan satu-satunya wanita di sbeuah perusahaan.

"Saya harus terus bekerja keras sehingga saya akhirnya bisa menduduki posisi level manajer. Ini yang harus saya buktikan bahwa wanita juga bisa.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.