Beberapa waktu lalu tersebar perjanjian pranikah Lesti Kejora dengan Rizky Billar pada 2021 lalu. Namun, banyak yang menilai bahwa perjanjian yang dilakukan oleh pasangan yang sedang diterpa kasus dugaan KDRT itu terlalu sederhana.

Keduanya hanya sepakat soal keterbukaan mulai dari kata sandi media sosial, hingga pin ATM. Gak ada perjanjian terkait harta gono-gini, sanksi perselingkuhan, dan lainnya.

Moms, sebenarnya apa, sih, fungsi dari perjanjian pranikah itu? Di Indonesia sendiri perjanjian ini diatur secara tertulis dalam:

- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

- Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UUP),

- Pasal 29 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 45 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Sejatinya setiap pasangan dapat mencantumkan apapun ke dalam surat perjanjian pranikah selama gak bertentangan dengan Pasal 1320 KUH Perdata tentang syarat sahnya suatu perjanjian. Oleh karena itu, isinya gak boleh melanggar norma dan kesusilaan serta jelas, tegas, dan gak multitafsir.

Pentingnya Perjanjian Pranikah

Perjanjian pranikah dibuat bukan untuk menguntungkan salah satu pihak melainkan mempermudah proses hukum jika kelak pasangan suami istri mengalami masalah rumah tangga. Kesepakatan ini tentunya harus disetujui oleh kedua belah pihak untuk menghindari hal yang tak diinginkan di masa mendatang.

Baca Juga: Ramai Tren Gamis Lesti di TikTok, Ini 5 Gaya Lesti Kejora dengan Gamis yang Bisa Jadi Inspirasi Outfit Lebaran Kamu!

Baca Juga: Rizky Billar Diduga Hanya Lulusan SD, Lesti Kejora Balas Menohok: Pokoknya Berkarya Terus!