Menu

Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT, Ini 5 Penyebab Korban Gak Berani Ninggalin Pasangannya...

14 Oktober 2022 20:15 WIB
Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT, Ini 5 Penyebab Korban Gak Berani Ninggalin Pasangannya...

Lesti Kejora (Instagram/@ayah_kejora)

HerStory, Jakarta —

Lesti Kejora diketahui mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sebelumnya, Lesti Kejora sudah melaporkan Rizky Billar atas kasus KDRT dan suaminya itu sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh pihak kepolisian.

Namun, enggak lama usai Rizky Billar ditetapkan sebagai tersangka, Lesti Kejora justru mencabut laporannya dan disebutkan kalau Lesti sampai meminta supaya suaminya enggak ditahan polisi.

Lantas, apa dampak bagi korban KDRT yang masih tetap bertahan atau enggak pergi meninggalkan pasangannya?

Kepada HerStory, Psikolog Klinis Raissa Hadiman mejelaskan soal dampak korban KDRT yang masih tetap bertahan dan enggak meninggalkan pasangannya.

"Korban KDRT yang bertahan dengan pelaku berisiko mengalami gangguan psikologis, seperti kehilangan kepercayaan diri, hambatan dalam berelasi dengan orang lain karena sulit percaya, depresi, gangguan kecemasan, bahkan bisa jadi membuat seseorang untuk memiliki pemikiran mengakhiri hidup. Terutama, jika tindakan KDRT terus berlanjut," jelas Raissa Hadiman kepada HerStory pada Jumat (14/10/2022).

Lebih lanjut, Raissa Hadiman juga membeberkan beberapa alasan mengapa korban KDRT enggak berani meninggalkan pasangannya. Intip, yuk!

Love bombing

Love bombing merupakan hal yang menakutkan dalam hubungan. Ketika di awal hubungan terasa begitu membahagiakan dengan segala kebaikan dan romantisme yang diberikan pasangan, tapi seiring berjalannya waktu semua berubah menjadi hal yang enggak terbayangkan.

"Faktor pertama adalah love bombing atau ada fase dimana pelaku KDRT sangat membanjiri korban dengan 'cinta' dan meminta maaf atas semua perilakunya. Ini membuat korban memiliki harapan dan keyakinan bahwa pelaku bisa berubah," ujar Raissa.

KDRT menurunkan rasa percaya diri

"Karena KDRT menurunkan kepercayaan diri, sering kali korban merasa bahwa dirinya yang salah dan enggak pantas meninggalkan pelaku," ujar Raissa.

Superhero syndrome

Superhero syndrome merupakan istilah seseorang yang selalu ingin menjadi penyelamat. Ia merasa orang lain selalu butuh pertolongan dan dirinya adalah pahlawan yang siap membantu.

"Superhero syndrome, yaitu perasaan bahwa 'cuma aku yang bisa bertahan sama dia. Kalau aku tinggalin dia, nanti dia menderita', padahal saat bertahan, dirinya sendiri yang menderita," kata Raissa.

Bertahan karena "malu"

"Beberapa korban KDRT juga berusaha bertahan karena 'malu' dengan stigma pada orang bercerai," tutur Raissa.

Bertahan demi anak

Penyebab korban KDRT masih tetap bersama pelaku adalah bertahan demi anak. Korban enggak mau anaknya melihat orang tuanya berpisah.

"Berusaha bertahan demi anak. Padahal, menurut penelitiannya, anak dengan orang tua yang mengalami KDRT juga memiliki risiko untuk mengalami stres dan kecemasan loh," ungkap Raissa.

Nah, itulah beberapa alasan mengapa korban KDRT enggak berani meninggalkan pasangannya dan memilih untuk tetap bertahan. 

Baca Juga: Reaksi Dewi Perssik Soal Konten Rizky Billar, Ternyata oh Ternyata...

Baca Juga: Anaknya Disebut Tukang Pukul, Rizky Billar Amuk Netter: Sembarangan Aja Lu!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.