Beberapa waktu lalu, komunitas difabel memberikan sebuah kritikan keras kepada studi Warner Bros atas karakter yang diperankan oleh Anne Hathway di dalam film The Witches. Film ini sendiri merupakan film yang dibuat ulang dari karya Nicholas Roeg pada tahun 1990 dan diadaptasi dari buku Roald Dahl.

Film yang disutradarai oleh Robert Zemeckis ini mendapat kritikan dari juru kampanye dan komunitas Paralimpiade karena menurut mereka karakter titular dengan gangguan fisik yang berbeda. Menurut artikel yang dilansir (04/11) dari Entertainment Weekly, Hathway berperan sebaga Grand High Witch, yang merupakan seorang makhluk yang kuat dan jahat denga beberapa jari nya yang hilang.

Kondisi ini disebut mirip dengan kondisi ectrodactyly yang merupakan kelainan bawaan yang melibatkan kekurangan atau ketiadaan satu atau lebih jari tangan ataupun kaki. Perenang paralimpiade Amy Marren mengkritik studio karena penggambaran perbedaan anggota badan sebagai “sesuatu yang menakutkan”.

“Ya, saya sepenuhnya sadar bahwa ini adalah film dan ini adalah tentang Penyihir. Tapi penyihir pada dasarnya adalah monster. Ketakutan saya adalah anak-anak akan menonton film ini, tanpa menyadari bahwa film tersebut terlalu membesar-besarkan film asli Roald Dahl dan perbedaan anggota tubuh mulai ditakuti,” tulis Marren melalui akun Twitternya.

Artikel yang dilansir (04/11) dari Deadline menuliskan bahwa juru bicara dari Warner Bros mengatakan bahwa studio merasa sedih karena penggambaran karakter fiksi di dalam film The Witches ini membuat teman-teman penyandang disabilitas tersinggung, selain itu mereka juga mengakui bahwa mereka merasa menyesal atas kesalahan yang terjadi.

“Dalam mengadaptasi cerita aslinya, kami bekerja sama dengan desainer dan seniman untuk menghasilkan interpretasi baru yang dijelaskan dalam buku. Tidak pernah ada maksud untuk penonton merasa makhluk fantasi, non-manusia dimaksudkan untuk mewakili mereka,” jelasnya.

‘The Witches’ rilis di layanan streaming HBO Max pada 22 Oktober lalu. Film ini mengisahkan seorang anak laki-laki yang menemukan kelompok rahasia para penyihir dan memutuskan untuk menghentikan rencana mereka untuk mengubah semua anak menjadi tikus.

Baca Juga: Djournal Coffee Kolaborasi dengan Tab Space untuk Dukung Seniman Penyandang Disabilitas Melalui Kampanye #GratitudeWithNoLimit, Seru Deh!

Baca Juga: BKKBN: Penyandang Disabilitas Berhak Mendapatkan Layanan kesehatan Reproduksi, Yuk Simak Caranya..