Ilustrasi ibu bekerja (MuslimahDaily/Edited by HerStory)
Dear ibu bekerja, mungkin tak jarang di antara kamu yang kerap dimarahi atasan lantaran melakukan kesalahan. Secara naluri, siapa pun enggak mau kena marah atasan, bukan? Apalagi kalau atasan memarahimu di depan karyawan lain sambil membentak atau bahkan berkata kasar.
Saat diperlakukan seperti itu, tentu kamu akan sakit hati dan merasadirendahkan. Secara enggak sadar, hal ini akan membuat emosimu juga mudah tersulut. Ingin membalasanya, tapi kamu enggak mampu karena melihat posisimu hanya sebatas karyawan.
Dimarahi atasan memang kerap membuat mood ambyar. Tapi, sebisa mungkin kamu harus bisa mengontrol emosimu agar enggak semakin menjadi-jadi. Karena, tersulut emosi saat dimarahi atasan, bisa menjadi malapetaka pada kariermu sendiri.
Berikut ini HerStory rangkum dari berbagai sumber, Senin (9/11/2020), cara jitu menenangkan emosi usai dimarahi oleh atasan yang bisa ibu bekerja tiru.
Usai dimarahi atasan, cobalah tenangkan dirimu sebentar, Bu. Hal ini perlu kamu lakukan agar emosimu ikut mereda. Tarik napas dalam, lalu hembuskan secara perlahan. Lakukan hal ini, sampai perasaanmu benar-benar tenang.
Pekerjaan adalah bagian dari hidup, untuk itu, tentu ada masalah yang perlu dihadapi. Termasuk kena marah atasan, apalagi kalau kamu benar-benar melakukan kesalahan.
Enggak perlu bereaksi berlebih usai dimarahi atasan. Daripada membuang tenaga untuk merespon sikap atasan dengan marah-marah, kamu bisa menunjukkan sikap lain yang lebih profesional. Mengakui kesalahan dan meminta maaf, misalnya.
Kalau perasaanmu sudah mulai tenang dan emosi sudah stabil, cobalah renungkan kesalahanmu dan intropeksi diri. Intropeksi atas apa kesalahan yang kamu perbuat hingga atasan memarahimu.
Ingat kembali pula poin-poin yang disampaikan dan pahami pula akar permasalahannya. Kalau memang kinerjamu yang kurang memuaskan untuk atasan, segera perbaiki hal itu dan tunjukkan kalau kamu berkompeten.
Kalau memang emosimu sulit terkontrol, cobalah ceritakan yang terjadi kepada rekan kerja yang kamu percaya. Kamu juga bisa meminta bantuannya untuk mencari solusi atas kesalahan yang kamu perbuat.
Dengan bercerita dan meminta bantuan kepada rekan kerja, seenggaknya membuat kamu merasa sedikit lebih tenang. Kamu juga lebih mudah mencari solusi karena mendapatkan pandangan lain dari rekan kerja yang benar-benar kamu percaya.
Setelah mendapat solusi atas kesalahan yang pernah kamu perbuat, tingkatkan kinerjamu untuk menjadi lebih baik. Atasan akan selalu ingat atas kesalahan kecil yang karyawannya lakukan, untuk itu kamu harus memperbaikinya lewat memaksimalkan kinerjamu.
Mulailah untuk disiplin masuk kerja hingga melakukan tugas sesuai arahan dan deadline. Kalau produktivitas kinerjamu meningkat, hal ini akan membuat catatan burukmu sedikit berkurang.
Melupakan sakit hati memang enggak mudah untuk dilakukan. Tapi, jangan terlalu berlarut-larut dalam emosi dan perasaan buruk setelah dimarahi atasan. Lupakan segera masalah yang terjadi dan mulailah memperbaiki kinerjamu, kalau kamu memang bersalah.
Tapi, kalau kamu memiliki atasan yang toxic dan kerap melampiaskan amarah kepada karyawan, cobalah bersikap tenang dan jangan mengkonfrontasi. Tetap tunjukkan sikapmu sebagai karyawan yang profesional.
Semoga bermanfaat!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.