HerStory, Bogor —

Beauty, kolesterol tinggi selalu menjadi risiko serius bagi kehidupan manusia. Dan Long Covid baru-baru ini dilihat sebagai ancaman.

Masalah kesehatan ini secara diam-diam memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang yang memburuk secara bertahap dengan kecepatan yang lebih lambat.

Perhatian utama adalah meskipun ini memiliki efek fatal pada kehidupan, ada sedikit kesadaran di sekitarnya. Dan orang tak menyadari salah satu dari kondisi ini, sampai terlambat.

Apakah kolesterol tinggi terkait dengan Long Covid?

Sayangnya, jawabannya adalah ya, Beauty. Studi penelitian telah menetapkan bahwa kolesterol tinggi terkait dengan Long Covid. Beberapa juga mengatakan bahwa orang dengan kolesterol tinggi lebih mungkin mengembangkan Long Covid daripada mereka yang memiliki kadar kolesterol normal.

Sesuai studi penelitian tahun 2021, kolesterol secara bersamaan memperdagangkan enzim pengubah angiotensinogen (ACE2) ke situs entri endositik di mana SARS-CoV-2 mungkin berlabuh untuk mengeksploitasi entri ke dalam sel secara efisien. 

Studi berjudul "Peran kolesterol tinggi dalam kematian terkait usia Covid-19," yang dilakukan oleh para peneliti di The Scripps Research Institute menemukan bahwa infeksi virus pada sel dengan kolesterol tinggi lebih dari 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan kolesterol rendah.

Bisakah Long Covid menyebabkan kolesterol tinggi pada orang dewasa?

Ya, jawabannya bisa. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases, pada September 2022, orang muda yang terinfeksi Covid cenderung mengalami peningkatan kolesterol. 

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Zurich, Swiss, juga menemukan bahwa infeksi Covid juga menyebabkan indeks massa tubuh (BMI) tinggi, dan penurunan stamina fisik setelah infeksi virus.

Kolesterol tinggi menyebabkan vaskulopati

Sesuai studi tahun 2020, lipoprotein densitas rendah atau LDL, berkontribusi terhadap komplikasi terkait pembuluh darah pada pasien Covid. LDLS dianggap sebagai kolesterol jahat dan berdasarkan kadar kolesterol tinggi yang ditentukan. 

"Virus menyerang sel endotel (EC) dan menyebabkan cedera endotel akut dan memicu koagulopati sebagai gejala sisa klinis yang signifikan. EC dalam plak aterosklerotik lebih rentan terhadap serangan COVID-19 atau badai inflamasi, menyebabkan pecahnya plak dan risiko mengembangkan koagulopati pada pasien dengan prakondisi kardiovaskular terkait " jelas penelitian tersebut.

Apa saja gejala langsung Long Covid?

Long Covid sulit dikenali sebagian karena gejalanya menetap pada individu untuk jangka waktu yang lebih lama dan tak ada pedoman yang jelas tentang 'berapa lama' dan juga sebagian karena kurangnya kesadaran di sekitarnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendaftarkan beberapa gejala yang terkait dengan Long Covid. Kelelahan, sulit tidur, nyeri dada, masalah tidur, kehilangan ingatan, masalah konsentrasi, kesulitan berbicara, nyeri otot, kehilangan penciuman, kehilangan rasa, depresi, masalah kecemasan dan demam.

Jadi apa yang perlu kita lakukan?

Long Covid adalah ancaman dan hubungannya dengan setiap penyakit yang mengancam jiwa adalah alasan untuk khawatir. Dalam krisis ini, sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.

Sesuai studi penelitian, sejumlah besar orang menderita Long Covid saat ini. Mengingat meningkatnya jumlah kasus Covid dan varian Omicron yang muncul, terbukti bahwa baik Covid maupun Long Covid bersama dengan komplikasi yang terkait dengannya akan mengganggu kehidupan.

Oleh karena itu, protokol keselamatan Covid, pemeriksaan kesehatan tepat waktu, dan kebersihan harus diikuti secara ketat untuk menjalani hidup yang sehat.

Baca Juga: Kolesterol Hingga Asam Urat Auto Rontok, Intip Ramuan Herbal dr. Zaidul Akbar di Sini Moms, Ternyata Bikinnya Mudah Lho..

Baca Juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi yang Sering Diremehkan, Ada yang Sering Kamu Alami Gak Moms?