Illustrasi Penis Loyo (Freepik/Edited by HerStory)
Moms, ketika berbicara tentang kesehatan seksual, dibutuhkan banyak upaya untuk memecahkan kebekuan. Apa yang tik kita sadari dalam prosesnya adalah bahwa semakin kita menunda untuk membicarakannya, semakin besar risiko terkena penyakit yang dapat mempengaruhi kehidupan seks kita dan banyak lagi.
Dan, salah satu penyakit langka yang perlu diwaspadai oleh pria adalah penyakit Peyronie, Moms. Peyronie adalah suatu kondisi yang tak hanya memengaruhi kesehatan fisik pria, tetapi juga memengaruhi kesejahteraan mental mereka, lho Moms.
Dikutip dari Times of India, Jumat (4/11/2022), inilah yang perlu kamu ketahui tentang penyakit ini, Moms...
Menurut Mayo Clinic, penyakit Peyronie adalah kondisi non-kanker yang dihasilkan dari jaringan parut berserat yang berkembang pada penis dan menyebabkan ereksi yang melengkung dan menyakitkan.
Penyakit ini sangat jarang terjadi, tapi kasusnya mempengaruhi hingga 0,5 persen pria dewasa dan 8 hingga 10 persen pria berusia sekitar 40 tahun di Amerika Serikat. Namun, itu tak berarti PakSu tak berisiko, Moms.
Kondisi langka ini mengkhawatirkan karena diketahui secara signifikan mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Sebuah studi tahun 2013 di American Journal of Managed Care menemukan bahwa sekitar setengah dari semua pasien Peyronie berjuang dengan depresi.
Hal ini karena penyakit ini dapat mencegah seseorang untuk berhubungan seks atau mungkin membuat sulit untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi), yang menyebabkan stres.
Fyi Moms, pria yang menderita penyakit Peyronie sering memiliki penis yang memiliki kelengkungan yang tak teratur, yaitu mungkin melengkung ke atas atau ke bawah atau menekuk ke satu sisi, kata Mayo Clinic.
Selain menyebabkan penis melengkung, penyakit Peyronie dapat menyebabkan gejala lain yang meliputi:
Tak ada penyebab spesifik di balik penyakit Peyronie, namun, pembentukan plak di penislah yang menyebabkan kondisi tersebut, menurut para ahli.
"Diduga penyakit Peyronie umumnya diakibatkan oleh cedera berulang pada penis. Misalnya, penis mungkin rusak saat berhubungan seks, aktivitas atletik, atau akibat kecelakaan. Namun, paling sering, tidak ada trauma spesifik pada penis yang diingat," jelas Mayo Clinic.
"Selama proses penyembuhan setelah cedera pada penis, jaringan parut terbentuk secara tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan nodul yang dapat Anda rasakan atau perkembangan kelengkungan," tambah badan kesehatan itu lebih lanjut.
Cedera saja tak menyebabkan Peyronie, melainkan bagaimana si pria membiarkan cedera itu sembuh dan mencegah terbentuknya jaringan parut yang mencegah penyakit tersebut. Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang perlu dipertimbangkan:
Nah Moms, jika PakSu mengalami gejala yang mirip dengan gejala Peyronie, maka yang terbaik adalah menghubungi dokter.
Selain itu jika PakSu mengalami komplikasi seperti ketidakmampuan untuk berhubungan seks, kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi, kecemasan dan stres tentang kinerja seksual, masalah kesuburan, nyeri penis, maka segeralah juga cari bantuan medis, ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.