Menu

Sering Gonta-ganti Pasangan, Nikita Mirzani Ternyata Punya 'Ritual' Wajib untuk Calon Pasangan Seksnya: Dicobain, Nah...

16 November 2022 05:40 WIB
Sering Gonta-ganti Pasangan, Nikita Mirzani Ternyata Punya 'Ritual' Wajib untuk Calon Pasangan Seksnya: Dicobain, Nah...

Nikita Mirzani (Instagram/@nikitamirzanimawardi_172)

HerStory, Jakarta —

Rupanya, sebelum melakukan hubungan intim dengan seseorang Nikita Mirzani mewajibkan sebuah ritual yang tak boleh terlewatkan.

Hal ini disampaikan pada kanal podcast milik Melaney Ricardo yang tayang pada pada Senin (14/11/2022).

Menurut wanita yang saat ini tengah mendekam di penjara Serang, Banten ini lantaran kasusnya dengan Dito Mahendra, ia selalu minta pasangannya untuk cek kesehatan organ reproduksi sebelum memutuskan untuk berhubungan intim.

"Kalau aku punya feeling, 'kayaknya boleh juga, nih, dicobain', nah, sebelum itu aku selalu ngomong sama lelakinya. 'Sorry nih, bukannya mau bikin lo sakit hati atau apa, bisa enggak kita cek sama-sama'," kata Nikita Mirzani.

Menurut ibu tiga anak ini, hal itu bertujuan agar baik ia maupun pasangannya sama-sama tahu status kesehatan kelamin masing-masing, dan pastinya terhindar dari penyakit menular seksual.

Soal kebiasaannya ini, Nikita nggak pilih-pilih. Bahkan, kepada mantan pacar bulenya yang ganteng, John Hopkins, Nikita tetap menyuruhnya mengecek kesehatan kelamin. 

"Yang bule ini juga aku suruh cek dan dia mau," ucapnya.

Bahkan, karena ritualnya ini, menurut Nikita Mirzani, para dokter kerap memujinya lantaran memiliki organ intim yang sehat dan terawat.

Apa yang dilakukan Nikita Mirzani sebenarnya dapat menjadi contoh bagi banyak orang yang aktif secara seksual di era modern seperti saat ini. Lantas, apa saja skrining yang harus dilakukan untuk pemeriksaan penyakit infeksi menular seksual (PMS)? Berikut daftarnya seperti dilansir Hello Sehat.

1. Skrining PMS untuk Klamidia dan Gonore

Skrining penyakit menular seksual untuk klamidia dan gonore direkomendasikan satu tahun sekali.

- Kamu dianjurkan untuk menjalani skrining, apabila:

- Kamu adalah wanita yang aktif secara seksual dan berusia di bawah 25 tahun.

- Kamu wanita berusia lebih dari 25 tahun dan berisiko mengidap penyakit kelamin (misal, kamu berganti pasangan seksual atau memiliki pasangan seksual lebih dari satu).

- Kamu seorang pria yang pernah berhubungan seks dengan pria lain.

- Kamu mengidap HIV.

- Kamu pernah terlibat dalam aktivitas seksual atas dasar paksaan.

Skrining PMS khusus klamidia dan gonore dilakukan melalui tes urine atau tes usab (swab test) pada penis atau pada rahim. Sampel dari tes ini kemudian akan dianalisis lebih lanjut di laboratorium.

2. Skrining HIV, Sipilis, dan Hepatitis

Skrining IMS khusus HIV direkomendasikan untuk dilakukan setaknya satu kali seumur hidup, termasuk dalam check-up rumah sakit rutin mulai dari usia 15-65 tahun.

Orang-orang yang berusia sekitar 15 tahun atau kurang dari itu diharuskan menjalankan skrining jika mereka berada pada risiko yang sangat tinggi terhadap infeksi menular seksual (IMS).

Berikut kelompok orang yang perlu menjalankan skrining penyakit menular seksual seperti HIV, sifilis, dan hepatitis:

- Terdiagnosis positif mengidap penyakit kelamin lain yang berarti kamu berisiko lebih besar terhadap penyakit lainnya.

- Memiliki pasangan seksual lebih dari satu orang sejak skrining terakhir.

- Menggunakan narkotika suntik.

- Kamu seorang pria dan pernah berhubungan seks dengan pria lain.

- Kamu sedang hamil atau merencanakan kehamilan.

- Kamu pernah terlibat dalam aktivitas seksual atas dasar paksaan.

Skrining sifilis dilakukan dengan uji darah atau tes usap dari sampel jaringan genital kamu. Skrining HIV dan hepatitits hanya membutuhkan uji darah.

3. Skrining Infeksi Menular Seksual untuk Herpes Genital

Herpes genital atau herpes oral adalah infeksi virus yang mudah ditularkan bahkan jika orang tersebut tak menunjukkan gejala apapun.

Hingga saat ini belum ada skrining penyakit menular seksual yang spesifik untuk mendeteksi herpes. Akan tetapi, dokter bisa melakukan biopsi (sampel jaringan) dari kutil atau luka lecet untuk memeriksa herpes.

Sampel ini kemudian dianalisis lebih lanjut di laboratorium. Ketika hasil tes skrining IMS negatif bukan berarti kamu tak memiliki herpes. Biasanya, dokter menyarankan kamu untuk melakukan uij darah.

4. Skrining Penyakit Menular Seksual HPV

Beberapa tipe human papillomavirus (HPV) bisa mengakibatkan kanker rahim, sedangkan jenis lainnya bisa menyebabkan kutil kelamin.

Virus ini umumnya hilang dalam 2 tahun sejak kontak pertama. Skrining infeksi menular seksual untuk HPV untuk pria belum tersedia.

Baca Juga: Gak Cuma Orang Dewasa, Ini 3 Penyakit Menular Seksual yang Bisa Serang Anak-anak, Waspada Ya Moms!

Baca Juga: Dads Dijamin Gak Butuh Lagi Tisu Magic, Ini Lho 7 Hal yang Bisa Atasi Mr P Loyo saat Hubungan Intim

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Azka Elfriza