Menu

Mengenal Gejala Polio: Penyakit Lama yang Kembali Menyerang

22 November 2022 12:05 WIB

Ilustrasi vaksin polio. (iStockphoto)

HerStory, Jakarta —

Moms, belum lama ini beredar kabar bahwa seorang anak berusia 7 tahun di Aceh terinfeksi virus polio. Penyakit yang sudah lama ‘hilang’ di Indonesia ini kembali muncul bahkan Kementerian Kesehatan RI menetapkannya sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Sejak tahun 2014, Indonesia sudah mendapatkan sertifikat eradikasi polio (Indonesia bebas polio). Kemunculkan kasus di Aceh itu menjadi pukulan keras yang diduga terjadi karena semakin menurunkan tingkat imunisasi tiap tahun di Indonesia.

Padahal penyakit ini berbahaya sebab menyerang sistem saraf hingga berpotensi menyebabkan kelumpuhan, lho. Meski begitu, banyak yang mengabaikan gejalanya hingga berujung hal fatal seperti lumpuh permanen.

HerStory sudah merangkum informasi seputar polio dalam artikel berikut ini, Moms!

Gejala polio

Menurut CDC, orang dapat tertular virus polio dari makanan atau air minum yang terkontaminasi virus. Lalu patogen dilepaskan ke dalam air limbah melalui kotoran individu yang terinfeksi.

Penyakit ini juga dapat menyebar melalui cairan pernapasan, misalnya seperti bersin atau batuk, dari orang yang terinfeksi. CDC menyatakan kebanyakan orang yang terinfeksi polio gak akan memiliki gejala yang terlihat. 

Namun, satu dari empat dari orang yang terinfeksi akan mengalami gejala seperti flu yang meliputi:

  • Sakit tenggorokan

  • Sakit kepala

  • Demam

  • Mual

  • Kelelahan

  • Sakit perut

Dalam kasus ringan, gejala biasanya berlangsung dua hingga lima hari dan kemudian hilang dengan sendirinya. Namun, sebagian kecil orang yang terinfeksi, antara satu dari 200 atau dari 2.000, akan mengalami gejala serius yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala polio yang paling serius adalah kelumpuhan atau kelemahan otot, yang dapat merusak kaki, lengan, atau keduanya. Orang yang mengalami kelumpuhan akibat polio cenderung memiliki gejala ringan dari polio non-paralitik pada awalnya. Gejalanya menjadi lebih parah dalam waktu seminggu.