Menu

Jangan Panik Beauty! Begini Cara Menggali Peluang di Tengah Ancaman Resesi Menurut Founder Ladyboss Project Kelly Patricia

25 November 2022 06:40 WIB

Founder of @ladybossproject.id, Kelly Patricia. (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, topik resesi ekonomi global kian marak diperbincangkan belakangan ini. Indonesia pun diprediksi akan terperosok ke jurang resesi tahun depan. Sebabnya, berbagai lembaga memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh negatif pada kuartal II dan III berturut-turut. 

Founder of @ladybossproject.id, Kelly Patricia, pun mengatakan, informasi tentang ancaman resesi kadang enggan diketahui oleh sebagian masyarakat karena dirasa dapat menimbulkan kekhawatiran. 

Namun menurut Kelly, memiliki pengetahuan mengenai dampak resesi ekonomi akan membantu melakukan antisipasi menghadapi perubahan kehidupan yang dapat terjadi.

Dikatakan Kelly, ancaman resesi ini sendiri antara lain adalah PHK, daya beli konsumen turun, stok barang jualan numpuk di gudang, gagal bayar cicilan/utang, harga aset (saham, property, dll) turun, dan bisnis yang taget market kelas menengah 'lebih terancam'.

Namun, Kelly pun menuturkan, resesi tak selalu menjadi ancaman, bisa saja menjadi kesempatan selama kita mempersiapkan diri dan melakukan kontrol finansial, yakni menurunkan gaya hidup, gak boros tapi gak juga menahan uang karena ekonomi harus bergerak.

“Pendapatan yang kita miliki sebaiknya diatur dengan bijaksana agar kebutuhan saat ini tetap dapat terpenuhi sekaligus bersiap memenuhi kebutuhan pada masa mendatang,” tutur Kelly, saat acara Fun Talk Show bertajuk ‘Resesi Global, Kesempatan atau Ancaman?’, dalam rangka merayakan ulang tahun Super You ke-3, di Maikeru Japanese Dinning, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (24/11/2022).

Lebih jauh, Kelly pun menyarankan masyarakat agar tak mengandalkan gaji bulanan. Bisa dengan berbisnis berbasis hobi dan dijalankan secara online sehingga bila terjadi penurunan pendapatan, keluarga masih dapat bertahan hidup. 

Segmen market menengah bawah atau menengah atas bisa jadi target pelanggan sebab segmen ini akan cenderung menurunkan budget dan lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan hidup. 

Dikatakan Kelly, selama harga produk dan barang kita terjangkau tapi kualitasnya mumpuni maka terbuka peluang mendapatkan pelanggan. 

Lebih lanjut, Kelly mengatakan bahwa ada sejumlah kesempatan atau peluang yang bisa dimanfaatkan untuk tetap bertahan di tengah kelesuan ekonomi dan resesi. Yakni pertama, cari income tambahan. 

“Karena banyak PHK dan perusahaan gak berani hire terlalu banyak karyawan full-time, maka perusahaan akan mulai memilih hire part-time atau freelance,” ujarna.

Dan kedua, adalah meningkatkan investasi, misalnya jika memiliki cash tambahan, dapat membeli aset likuid (mudah dicairkan) dan harganya ‘diskon’. 

“Saat resesi, banyak aset yang harganya turun, kalau kita punya persiapan pegang cash, kita bisa beli harga 'diskon'. Nantinya, nilai aset berpotensi meningkat pada masa depan,” sambung Kelly.

Dan ketiga, Kelly juga menyarankan, hindari menambah utang karena utang akan berurusan dengan bunga. 

“Jika bunga bersifat fluktuatif maka nilai utang dapat meningkat,” tandasnya.