Ilustrasi seseorang sedang menyendiri. (pinterest/freepik)
Apakah kamu sedang mengalami patah hati, Beauty? Ketika sedang patah hati, sangat wajar jika mengalami stres dan merasa sedih selama waktu tertentu. Bahkan beberapa kasus sampai ada yang mengalami depresi berat.
Dalam jangka pendek, kondisi putus cinta yang terlalu mendalam dapat mempengaruhi kesehatan seseorang hingga penyakit mematikan. Berikut ini tiga penyakit yang disebabkan karena patah hati, seperti dilansir dari Boldsky, antara lain:
Saat putus cinta tubuh cenderung melepaskan hormon stres yang disebut kortisol yang memainkan peran mengalihkan darah dari sistem pencernaan. Ini dapat memicu kondisi seperti sindrom iritasi usus (IBS) yang akan membuat makan berlebihan atau tak nafsu makan.
Insomnia atau hypersomnia adalah fenomena umum yang dialami orang-orang akibat putus cinta. Jika dibiarkan akan dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti turunnya metabolisme dan depresi.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Columbia menemukan bahwa putus dari hubungan yang signifikan mempengaruhi otak dengan cara yang mirip dengan bagaimana otak para pecandu kokain.
Sebuah neurotransmiter yang disebut dopamin dilepaskan oleh beberapa bagian otak, hormon ini memainkan berbagai peran penting dalam otak dan tubuh. Itu akhirnya membuat terobsesi dengan orang yang paling kita sukai.